BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Sebuah konvoi dari hampir 200 kendaraan yang membawa pejuang Hayat Tarhir Al-Sham (HTS) dan keluarga mereka serta pengungsi Suriah lainnya akhirnya meninggalkan Libanon timur laut untuk menuju ke provinsi Idlib di Suriah yang dikuasai oposisi, setelah dua hari melakukan pembicaraan tegang mengenai pertukaran tahanan dengan milisi Syiah Hizbullata.
HTS telah menuntut agar 20 pejuangnya dibebaskan dari penjara Roumieh di sebelah timur Beirut, namun pihak berwenang Libanon menolak.
Pada akhirnya tiga pejuang dibebaskan, dengan imbalan tiga anggota Syiah Hizbullata yang ditahan oleh HTS.
Lima lagi petempur Syiah Hizbullata yang dipegang oleh HTS akan dilepaskan saat konvoi tersebut mencapai Idlib.
Mayor Jenderal Abbas Ibrahim, kepala keamanan umum Libanon, mengatakan bahwa perundingan tersebut melibatkan "tidak ada orang yang diinginkan dari kamp pengungsi Palestina Ain Al-Hilweh. Ini diluar diskusi.
"Kami menerima banyak permintaan dalam beberapa jam terakhir. Beberapa orang yang diinginkan memiliki kepentingan simbolis. Tidak mungkin menyerahkan mereka dengan tangan mereka yang berlumur darah warga Libanon dan darah tentara Lebanon."
Para pejuang HTS, keluarga mereka dan pengungsi Suriah meninggalkan kota Arsal dengan 168 bus yang telah menunggu di Wadi Humaid selama 48 jam, di bawah perlindungan tentara Libanon. Beberapa pejuan membawa truk pick-up mereka sendiri untuk bergabung dengan konvoi tersebut. Tidak diketahui apakah pemimpin HTS Abu Malek Al-Talli termasuk di antara mereka yang pergi.
Syia Hizbullata mengatakan para pejuan HTS membakar markas dan menghancurkan kendaraan serta peralatan militer mereka sebelum pergi.
Dikatakan, sebanyak 7.777 orang ambil bagian dalam evakuasi tersebut, di antaranya lebih dari 200 merupakan pejuang bersenjata.
Sebuah peta di halaman Facebook Nors Studies Center menyatakan konvoi tersebut melakukan perjalanan melalui Fleta, Nabek, Qara, Bureij dan ke Homs. Dari sana, akan menuju Salmyeh ke Al-Sa'an di daerah pedesaan Hama, titik terakhir kendali rezim Suriah.
Kemudian akan memasuki daerah yang dikuasai pejuang oposisi sebelum bergerak ke utara menuju Idlib.
Konvoi tersebut didampingi kendaraan Bulan Sabit Merah Suriah di wilayah Suriah, sesuai dengan kesepakatan. (st/AN)