ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Pihak berwenang Turki telah menahan seorang warga Rusia yang diduga menjadi anggota Islamic State (IS) dan dituduh berencana menyerang sebuah pangkalan AS di Turki selatan, sebuah laporan mengatakan pada hari Kamis (10/8/2017).
Kantor berita Dogan mengatakan Renat Bakiev dituduh berusaha untuk "melakukan serangan bom yang bertujuan untuk menjatuhkan pesawat AS menggunakan pesawat tak berawak" di pangkalan udara Incirlik.
Dia dicurigai melakukan pekerjaan pengintaian untuk plot tersebut, kata laporan itu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Amerika Serikat menggunakan Incirlik, di provinsi Adana, sebagai basis utama operasi melawan kelompok jihad termasuk IS di negara tetangga Suriah.
Bakiev juga melakukan persiapan untuk sebuah rencana untuk menyerang pusat minoritas Alawit - sebuah cabang agama Syi'ah - di kota Adana, Dogan mengatakan.
Bakiev ditahan di Adana, katanya. Pengadilan akan memutuskan apakah dia harus berada di dalam tahanan.
Turki pada tahun 2016 dihantam oleh serangkaian serangan yang menyebabkan ratusan orang tewas dalam tahun berdarah teror dalam sejarah mereka.
Serangan tersebut disalahkan pada IS yang telah mengambil alih wilayah di negara tetangga Suriah dan Irak serta Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang yang telah memerangi negara Turki dalam sebuah pemberontakan selama tiga dekade.
Tiga puluh sembilan orang terbunuh, terutama orang asing dalam serangan senjata oleh seorang pria bersenjata simpatisan IS di sebuah klub malam elit di Istanbul hanya 75 menit memasuki Hari Tahun Baru di tahun 2017.
Sejak saat itu ada jeda dalam serangan serupa, namun ketegangan dan keamanan tinggi tetap ada di kota-kota besar. (st/AFP)