View Full Version
Ahad, 20 Aug 2017

Permintaan Uang Riyal Saudi Meningkat Selama Musim Haji

JEDDAH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Permintaan untuk uang riyal Saudi meningkat di bank, dan di bursa penukaran uang lokal dan asing, ketika jamaah calon haji dan perusahaan wisata menggunakan mata uang untuk kebutuhan haji mereka, para bankir mengatakan kepada surat kabar Aleqtesadiah dan dilansir Arab News hari Ahad (20/8/2017).

Mata uang yang paling banyak ditukar selama haji adalah dolar AS diikuti oleh euro, dolar Singapura, rupee India, rupiah Indonesia, dirham Emirati dan ringgit Malaysia, kata Abdullah Al-Sayrafi, manajer penukaran uang. Dia menambahkan:

"Penukar uang berurusan dengan hati-hati terhadap mata uang mengambang dan keputusan mengenai apakah akan menjual atau tidak.

Namun, mayoritas menganggap bahwa penjualan cepat, meski mendapat keuntungan kecil, lebih baik daripada rugi dalam hal terjadi penurunan nilai tukar beberapa mata uang seperti euro, poundsterling sterling dan dirham Maroko. "

Al-Sayrafi mencatat bahwa pertukaran mata uang tersebut menghasilkan keuntungan, namun tidak sebesar keuntungan penjual grosir karena tingginya permintaan haji yang mencapai SR5 juta per hari.

Analis ekonomi Mohammed Al-Dahyan mengatakan pertukaran mata uang jamaah calon haji ke riyal, dan kembali ke mata uang mereka sebelum mereka pulang, menguntungkan ekonomi.

Dia menjelaskan bahwa risikonya terletak pada perubahan cepat nilai tukar mata uang yang dapat menyebabkan kerugian besar bagi penukar jika terjadi penurunan nilai tukar, kecuali dolar AS, yang memiliki tingkat bunga tetap sebagai imbalan atas riyal Saudi.

Dia menyebutkan bahwa pertukaran mata uang Haji ke riyal, dan kembali ke mata uang mereka sendiri sebelum mereka pergi, adalah salah satu faktor positif yang menguntungkan perekonomian, yang mengindikasikan bahwa pertukaran memastikan nilai tukar yang berbeda untuk mendapatkan keuntungan dari marjin keuntungan. (st/AN) 


latestnews

View Full Version