LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Sebuah kelompok pemantau mengatakan lebih dari seratus warga sipil telah kehilangan nyawa mereka dalam sepekan ketika koalisi pimpinan AS melakukan serangkaian serangan udara di kota Raqqah yang dikuasai Islamic State (IS) di Suriah utara.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan pada hari Senin (21/82017) bahwa 125 warga sipil, termasuk setidaknya 40 anak di bawah umur dan 25 wanita, telah kehilangan nyawa mereka dalam serangan udara pimpinan AS terhadap kota tersebut, yang terletak sekitar 455 kilometer timur laut ibukota Damaskus, Antara 14 Agustus hingga 21 Agustus.
Kelompok pemantau yang berbasis di Inggris tersebut menambahkan bahwa 27 orang, di antara mereka tujuh anak-anak dan enam perempuan, meninggal pada hari Ahad saja ketika pesawat militer pimpinan AS membombardir Harah al-Badou dan lingkungan lainnya di Raqqah.
Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Suriah, dalam dua surat terpisah yang dikirim ke Sekretaris Jenderal PBB António Guterres dan Presiden Presiden Dewan Keamanan Amr Abdellatif Aboulatta pada 17 Agustus, meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengambil tanggung jawab terkait pembentukan negara Perdamaian dan keamanan untuk mengakhiri kejahatan koalisi pimpinan AS terhadap orang-orang Suriah yang tidak berdosa.
Kementerian Luar Negeri Suriah juga menuduh koalisi pimpinan AS menggunakan bom berpandu dan amunisi fosfor putih yang dilarang secara internasional dalam pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan prinsip-prinsip hak asasi manusia.
Koalisi pimpinan AS telah melakukan serangan udara terhadap target IS dan pejuang oposisi lainnya di Suriah sejak September 2014.
Aliansi militer itu telah berulang kali dituduh menargetkan dan membunuh warga sipil.
Kota Raqqah, yang terletak di tepi utara Sungai Efrat, dikuasai oleh Islamic State pada bulan Maret 2013, dan diproklamirkan sebagai pusat sebagian besar tugas administratif dan kontrol IS di tahun berikutnya.
Diperkirakan sekitar 300.000 warga sipil terjebak di dalam Raqqah, termasuk 80.000 orang yang mengungsi dari daerah lain di Suriah.
Ribuan orang telah melarikan diri dalam beberapa bulan terakhir, dan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan percaya bahwa sekitar 160.000 orang tetap berada di kota tersebut.
Pada tanggal 6 Juni, milisi yang disebut Tentara Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS mengatakan bahwa mereka telah meluncurkan sebuah operasi yang bertujuan untuk mendorong IS keluar dari Raqqah. (st/ptv)