MADRID, SPANYOL (voa-islam.com) - Polisi Spanyol mengatakan mereka telah membunuh sopir sebuah van yang menabrak sekelompok pejalan kaki di Barcelona pekan lalu yang menewaskan 13 orang.
"Kami mengkonfirmasi bahwa orang yang ditembak mati dalam insiden di Subirats (dekat Barcelona) adalah Younes Abouyaaqoub, pelaku serangan teroris di Barcelona," polisi di Catalonia men-tweet pada hari Senin (21/82017). Polisi mencatat bahwa Abouyaaqoub mengenakan sabuk bahan peledak sebelum ditembak di Subirats.
Pria Maroko berusia 22 tahun itu diyakini merupakan anggota terakhir dari sel beranggotakan 12 orang yang terkait dengan serangan kembar pekan lalu di Barcelona dan resor pantai Cambrils. Anggota lainnya terbunuh atau ditahan oleh pasukan polisi selama perburuan tersebut.
Pada hari Kamis, sebuah van menabrak banyak orang di jalan Rambla di pusat kota Barcelona, menewaskan sedikitnya 13 orang dan melukai sekitar 100 lainnya. Sang sopir melarikan diri dari tempat kejadian setelah serangan.
Kendaraan tersebut berjalan beberapa ratus meter, melaju melewati pejalan kaki dan pengendara sepeda dalam perjalanan, sebelum berhenti di sebuah mosaik dekoratif di dekat sebuah stasiun kereta bawah tanah.
Pada dini hari Jum'at, di kota Cambrils, 100 kilometer jauhnya dari Barcelona, lima "orang yang diduga teroris" melaju ke pejalan kaki sebelum ditembak mati oleh pasukan keamanan. Salah satu pejalan kaki tewas dan enam lainnya menderita luka-luka dalam serangan kedua.
Kelima penyerang, yang mengenakan rompi peledak, kemudian ditembak mati, kata polisi. Rompi bom tersebut diledakkan oleh pasukan penjinak bom.
Islamic State (IS) menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Insiden di Barcelona adalah serangan paling mematikan di Spanyol sejak Maret 2004, ketika simpatisan Al-Qaidah membom kereta komuter di Madrid, menewaskan lebih dari 190 orang dan melukai lebih dari 1.800 orang. (st/ptv)