MADRID, SPANYOL (voa-islam.com) - Sekelompok orang di Spanyol telah secara brutal menyerang seorang wanita Muslim yang mengenakan jilbab di ibu kota negara itu, Madrid, yang oleh polisi digambarkan sebagai serangan "Islamofobia".
Sekelompok pria muda menyerang dan memukuli wanita Muslim tersebut di depan Stasiun Metro Usera di selatan ibukota Spanyol, meninggalkannya dengan luka, memar, dan gegar otak ringan, menurut laporan media yang dipublikasikan pada hari Jum'at (24/8/2017).
Wanita berusia 38 tahun, yang namanya tidak diturunkan, dipindahkan ke rumah sakit untuk perawatan.
Korban mengatakan kepada pihak berwenang bahwa dia hanya melihat sedikit wajah penyerangnya dan mereka mulai memukulinya karena dia mengenakan jilbab.
Polisi di Madrid mengatakan bahwa mereka memperlakukan serangan kekerasan tersebut sebagai "kejahatan kebencian Islamofobia," menambahkan bahwa tidak ada penangkapan yang dilakukan sampai saat itu.
Ratusan Muslim di Spanyol mengadakan demonstrasi kemarin pekan lalu melawan meningkatnya kejahatan kebencian anti-Muslim setelah terjadi serangan baru-baru ini di Barcelona dan Cambrils yang menewaskan 14 orang.
Sebuah van menabrak banyak orang di Rambla Avenue di pusat kota Barcelona pada 17 Agustus, menewaskan sedikitnya 13 orang dan melukai lebih dari 120 lainnya.
Pengemudi asal Maroko, Younes Abouyaaqoub, melarikan diri dari tempat kejadian setelah serangan tersebut namun kemudian dinyatakan telah ditembak mati oleh polisi.
Sehari kemudian di resor pantai Cambrils, 100 kilometer jauhnya dari Barcelona, lima orang lain membawa mobil ke pejalan kaki sebelum ditembak mati oleh pasukan keamanan.
Salah satu pejalan kaki tewas dan enam lainnya menderita luka-luka dalam serangan tersebut.
Kedua serangan tersebut, yang dianggap paling mematikan di Spanyol dalam lebih dari satu dekade, kemudian diklaim oleh Islamic State (IS).
Anggota kelompok sayap kanan Hogar Social konon menyerang masjid utama di kota Granada, Spanyol selatan, dengan bom asap dan asap, Sabtu lalu.
Pelaku vandalisme juga merusak masjid dengan grafiti rasis dan anti-Islam di beberapa kota lain di Spanyol, termasuk Sevilla. Sekitar dua juta Muslim tinggal di Spanyol, atau berjumlah sekitar empat persen dari total populasi. (st/ptv)