TAL AFAR, IRAK (voa-islam.com) - Pasukan Syi'ah Irak yang berjuang untuk merebut kembali kota kecil al-'Ayadiya di mana pejuang Islamic Stata (IS) yang menarik diri dari Tal Afar telah mengakar, mengatakan pada hari Selasa (29/8/2017) bahwa pertempuran tersebut "beberapa kali lebih buruk" daripada pertempuran di kota tua Mosul.
Ratusan pejuang tangguh IS diposisikan di dalam kebanyakan rumah dan bangunan tinggi di dalam kota, sehingga menyulitkan pasukan pemerintah untuk membuat kemajuan, kata perwira militer kepada Reuters.
Pasukan pemerintah Syi'ah Irak merebut kota Mosul dari Islamic State pada bulan Juni, namun terjadi baru setelah delapan bulan perang perkotaan sengit.
Bagaimanapun, seorang perwira Irak, Kolonel Kareem al-Lami, menggambarkan penerobosan garis pertahanan pertama IS di al-'Ayadiya seperti membuka "gerbang neraka".
Pasukan Syi'ah Irak dalam beberapa hari terakhir merebut kembali hampir semua kota di barat laut Tal Afar, yang merupakan benteng IS.
Mereka telah menunggu untuk mengambil Al-'Ayadiya, hanya 11 km barat laut kota, sebelum mengklaim kemenangan penuh.
Perlawanan keras dari pejuang IS di Al-'Ayadiya telah memaksa pasukan Syi'ah Irak untuk meningkatkan jumlah serangan udara, serta membawa bala bantuan dari polisi federal untuk meningkatkan kekuatan unit dari angkatan darat, angkatan udara, Polisi Federal, pasukan elite Counter-Terrorism Service (CTS) yang dilatih AS dan beberapa unit dari paramiliter Syi'ah brutal, Pasukan Mobilisasi Rakyat (PMF).
Hingga 2.000 pejuang tangguh IS diyakini membela Tal Afar melawan sekitar 50.000 tentara pemerintah pekan lalu.
Intelijen militer mengindikasikan bahwa banyak pejuang IS yang mundur dari Tal Afar untuk membangun pertahanan yang gigih di al-'Ayadiya.
Banyak sepeda motor yang membawa logo Islamic State terlihat terbengkalai di pinggir jalan di luar al-'Ayadiya.
Meskipun jumlah pasti pejuang Islamic State di lapangan di Al-'Ayadiya masih belum jelas, al-Lami, kolonel Angkatan Darat Irak, memperkirakan mereka berada dalam jumlah "ratusan".
"Pejuang Daesh dalam (jumlah) ratusan mereka mengambil posisi di hampir setiap rumah di kota ini," katanya.
Tembakan sniper, mortir, senapan mesin berat dan proyektil anti-lapis baja ditembakkan dari setiap rumah, tambahnya.
"Kami pikir pertempuran untuk Kota Tua Mosul sangat sulit, tapi yang satu ini terbukti berkali-kali sangat buruk," kata al-Lami. "Kami menghadapi pejuang tangguh yang tidak akan rugi dan siap untuk mati."
Dua perwira militer mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada kemajuan signifikan yang telah dicapai di al-'Ayadiya.
Mereka mengatakan bahwa mereka menunggu serangan artileri dan udara untuk melemahkan kekuatan pejuang IS.
Pasukan federal Federal yang dipanggil pada hari Selasa malam mengklaim bahwa mereka telah menguasai 50 persen kota tersebut, mengerahkan penembak jitu di gedung-gedung tinggi dan mengintensifkan menembaki markas IS dengan roket, kata seorang juru bicara kepolisian federal dalam sebuah pernyataan.
Tal Afar menjadi sasaran berikutnya dari perang yang didukung AS terhadap kelompok-kelompok jihad setelah penangkapan kembali Mosul, di mana IS telah mengumumkan "kekhalifahannya" atas bagian-bagian Irak dan Suriah pada tahun 2014. (st/MeMo)