View Full Version
Ahad, 03 Sep 2017

Menlu Turki Heran Banyak Negara Muslim yang Membisu Terkait Nasib Muslim Rohingya

ANTALYA, TURKI (voa-islam.com) - Menteri luar negeri Turki pada hari Sabtu (2/9/2017) mengecam kesunyian negara-negara Muslim lainnya mengenai nasib Muslim Rohingya.

"Ada banyak negara Muslim, kemana mereka? Kenapa mereka diam?" Mevlut Cavusoglu bertanya pada sebuah acara yang menandai liburan Idul Adha di provinsi Mediterania Antalya.

Dia mengatakan bahwa Turki telah mengirimkan lebih dari $ 70 juta bantuan kemanusiaan kepada Muslim Rohingya, dan bahwa tidak ada negara di dunia yang menunjukkan kepedulian lebih pada Rohingya daripada Turki.

Namun, dia menambahkan: "Tidak cukup untuk memberikan bantuan dalam dua pekan kita perlu mengadakan pertemuan di New York dengan sekretaris jenderal PBB, pemimpin negara-negara Muslim, organisasi internasional, kepala Komisi Penasihat PBB di Negara Rakhine, Kofi Annan, dan pemimpin lainnya untuk memecahkan masalah ini. "

Kekerasan meletus di negara bagian Rakhine di Myanmar pada 25 Agustus ketika pasukan keamanan negara tersebut melancarkan operasi terhadap komunitas Muslim Rohingya. Ini memicu masuknya pengungsi baru ke negara tetangga Bangladesh, meskipun negara tersebut menutup perbatasannya dengan para pengungsi.

Laporan media mengatakan pasukan keamanan Myanmar menggunakan kekuatan yang tidak proporsional, menggusur ribuan warga desa Rohingya dan menghancurkan rumah mereka dengan mortir dan senapan mesin.

Laporan dari para saksi yang selamat menggungkapkan pasukan keamanan membakar penduduk Rohingya hidup-hidup dan bahkan memenggal kepala anak-anak.

Negara bagian Rakhine  telah mengalami ketegangan antara populasi Budha dan Muslim sejak kekerasan komunal terjadi pada tahun 2012.

Sebuah tindakan keras yang dilakukan pada bulan Oktober yang lalu di Maungdaw, di mana Rohingya menjadi mayoritas, menyebabkan sebuah laporan PBB mengenai pelanggaran hak asasi manusia oleh pasukan keamanan yang mengindikasikan kejahatan terhadap kemanusiaan.

PBB mendokumentasikan pemerkosaan massal, pembunuhan - termasuk bayi dan anak kecil - pemukulan brutal, dan penghilangan paksa. Perwakilan Rohingya mengatakan sekitar 400 orang telah terbunuh dalam tindakan keras tersebut. (st/wb)


latestnews

View Full Version