RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Pemerintah Syi'ah Iran telah menduduki daftar puncak dunia untuk pencucian uang dan pendanaan teror untuk tahun ketiga berturut-turut.
Itu diikuti oleh Afghanistan, Guinea-Bissau, Tajikistan dan Laos dalam peringkat tahunan yang disusun oleh Basel Institute on Governance, sebuah kelompok anti-korupsi independen yang berbasis di Swiss.
Tiga negara dengan peringkat terendah adalah Finlandia, Lithuania dan Estonia.
Dalam daftar 146 negara, Arab Saudi berada di peringkat 93, yang memberi sistem perbankan Kerajaan peringkat superior dibanding Turki yang berada di urutan ke-43, Pakistan di urutan ke-46, China di urutan ke-51, Rusia di urutan ke-64 dan India pada posisi 88, dan hanya sedikit di belakang Jepang yang berada di posisi 98.
"Kerajaan memiliki catatan bersih sejauh menyangkut pencucian uang," kata Syed Ahmed Ziauddin, kepala lembaga keuangan dan sektor publik di Bank Aljazira.
"Semua lembaga keuangan, termasuk bank, memiliki peringkat kepatuhan yang tinggi dalam kerangka peraturan dan pedoman internasional yang dikeluarkan oleh Otoritas Moneter Arab Saudi.
Bank-bank di Kerajaan memiliki platform teknis kelas dunia setara dengan negara maju. " Marwan Jafri, bankir lokal lainnya, mengatakan:
"Bank-bank Saudi berkomitmen penuh untuk memerangi pencucian uang dan memberantas pendanaan terorisme dengan mengadopsi dan memelihara kebijakan, sistem dan kontrol yang tepat.
Tapi ada banyak bukti dalam domain publik tentang keterlibatan Iran dalam pencucian uang dan pendanaan teror.
"Ini adalah tahun keenam di mana institut tersebut telah menyusun rangkingnya.
Laporannya mengatakan bahwa perbaikan terbesar dalam setahun terakhir telah dilakukan oleh Sudan, Taiwan, dan Bangladesh.
Di Asia Selatan, Afghanistan adalah negara dengan risiko tertinggi diikuti oleh Nepal, Sri Lanka dan Pakistan. (st/AN)