View Full Version
Kamis, 21 Sep 2017

Irak Akan Deportasi 500 Lebih Istri Asing Pejuang Islamic State (IS)

MOSUL, IRAK (voa-islam.com) - Irak akan mendeportasi 500 wanita asing anggota dari islamic State (IS), bersama dengan anak-anak mereka, seorang pejabat mengklaim, saat pihak berwenang memindahkan mereka ke sebuah pusat penahanan untuk persiapan keberangkatan mereka.

Otoritas Irak memindahkan perempuan dan anak-anak itu dari sebuah fasilitas di sebelah selatan Mosul ke pusat kota, utara kota.

"Mereka berada di sebuah pusat penahanan di Tal Kayf di bawah kendali pasukan keamanan Irak, sehingga kasus mereka dapat diperiksa sebelum akhirnya dikeluarkan dari negara tersebut," seorang anggota dewan provinsi dari Niniwe, wilayah tempat Mosul berada, mengklaim kepada AFP.

Istri dan anak-anak para pejuang IS tersebut dipindahkan pada akhir pekan dari sebuah kamp yang dikelola oleh badan-badan bantuan internasional 60km selatan Mosul, kata sang pejabat yang meminta untuk tetap anonim.

Anggota dewan Ninawa mengatakan Perdana Menteri Haider al-Abadi telah memerintahkan pengiriman mereka ke pusat penahanan dan "dapat menjadi bagian persiapan untuk keberangkatan mereka ke negara asal mereka".

Ratusan wanita telah melakukan perjalanan dengan para pejuang asing untuk bergabung dengan IS, dan beberapa wanita telah melakukan perjalanan untuk menikahi pejuang IS di Irak dan Suriah.

Dewan Pengungsi Norwegia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka memiliki "ketakutan berat" atas kondisi dan keamanan kelompok perempuan dan anak-anak tersebut, karena dugaan hubungan mereka dengan IS.

"Para perempuan dan anak-anak ini sangat rentan, terlepas dari apa yang dapat dituduhkan terhadap anggota keluarga mereka, mereka memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan dan bantuan," Julie Davidson dari NRC mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Kelompok ini terdiri dari 509 wanita dan 813 anak, dari 13 negara yang berbeda di seluruh Eropa, Asia dan Amerika Utara.

NRC mengatakan bahwa kebanyakan dari mereka berasal dari Turki, Azerbaijan, Tajikistan dan Rusia.

Pasukan Irak telah mengumpulkan para pejuang IS, baik perempuan maupun laki-laki, dalam kampanye untuk membebaskan Mosul.

Pihak berwenang mengatakan pekan lalu bahwa mereka menahan sekitar 1.400 warga negara asing istri dan anak-anak dari pejuang IS di sebuah kamp, ​​banyak di antara mereka berasal dari Rusia, Turki dan Asia Tengah. (st/TNA) 


latestnews

View Full Version