View Full Version
Kamis, 28 Sep 2017

Bangladesh Akan Bangun Penampungan Khusus untuk 6000 Anak Rohingya Tanpa Orang Tua

DHAKA, BANGLADESH (voa-islam.com) - Bangladesh berencana membangun tempat penampungan khusus untuk 6.000 anak-anak Muslim Rohingya yang memasuki negara tersebut tanpa orang tua karena melarikan diri dari kekerasan di negara tetangga Myanmar, seorang pejabat pemerintah mengatakan pada hari Selasa (26/9/2017).

Anak-anak berjumlah sekitar 60 persen dari 480.000 Muslim Rohingya yang telah membanjiri Bangladesh selama empat minggu terakhir karena melarikan diri dari penganiayaan di Myanmar yang mayoritas beragama Budha.

Menteri Muda Nuruzzaman Ahmed mengatakan bahwa kementerian kesejahteraan sosial telah meminta pemerintah daerah untuk mengumpulkan lahan seluas 81 hektar (200 hektar) untuk membangun fasilitas bagi anak-anak tanpa orang tua, dan sekitar 1.580 anak-anak tersebut telah terdaftar.

Zillar Rahman, seorang pejabat senior di kementerian tersebut, mengatakan bahwa pemerintah ingin melindungi anak-anak tersebut dengan menjauhkan mereka dari orang dewasa.

Usia antara 13 dan 18 tahun adalah masa yang rentan. Jika mereka tinggal dengan orang dewasa ada kemungkinan dilukai atau terlibat dalam kegiatan kriminal.

Antara pendatang baru dan sekitar 300.000 orang Rohingya yang telah tinggal di daerah tersebut akibat kekerasan sebelumnya di Myanmar, sekarang ada hampir 800.000 pengungsi di kamp-kamp di sekitar kota perbatasan Cox's Bazar di Bangladesh yang penuh sesak.

Sementara hampir 30.000 umat Buddha dan Hindu etnis Rakhine telah mengungsi di dalam Myanmar sejak 25 Agustus ketika tentara negara itu melancarkan operasi terhadap pejuang Muslim, diperkirakan 500 orang Hindu telah melarikan diri ke Bangladesh.

Sebagian besar dari perkiraan 1,1 juta orang Rohingya tinggal di negara bagian Rakhine utara.

Mereka menghadapi penganiayaan berat di negara mayoritas Budha, yang menolak untuk mengakui mereka sebagai minoritas etnis asli yang sah, meninggalkan mereka tanpa kewarganegaraan dan hak-hak dasar. (st/ds)


latestnews

View Full Version