View Full Version
Ahad, 08 Oct 2017

Orang Bersenjata Tembak Mati 2 Pengawal Istana Kerajaan Saudi di Ibukota Riyadh

JEDDAH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Dua penjaga keamanan Saudi ditembak mati dan tiga lainnya luka-luka pada hari Sabtu (7/10/2017) pagi ketika seorang pria pergi ke gerbang istana kerajaan di Jeddah dan mulai menembak, kata kementerian dalam negeri dalam sebuah pernyataan.

"Sebuah pos terdepan dari pengawak kerajaan diserang oleh seseorang yang keluar dari mobil Hyundai," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan yang disampaikan oleh Kantor Berita Saudi.

"Dia segera ditangani dan tindakan pengecutnya juga mengakibatkan kemartiran dua penjaga kerajaan, tambahnya.

Para penjaga kerajaan membunuh orang bersenjata tersebut, yang diidentifikasi dalam pernyataan tersebut sebagai Mansour al-Amri, seorang warga Saudi berusia 28 tahun.

Serangan tersebut terjadi di sebuah pos pemeriksaan di luar gerbang barat ke Istana Salamah di Jeddah, tempat keluarga kerajaan melakukan bisnis resmi selama bulan-bulan musim panas.

Raja Saudi Salman saat ini berada di luar kerajaan dalam sebuah kunjungan kenegaraan ke Rusia.

Pernyataan tersebut tidak menjelaskan tentang keberadaan anaknya, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, meskipun laporan berita negara baru-baru ini telah menempatkannya di Jeddah. Kedutaan Besar AS di Arab Saudi sebelumnya telah memperingatkan warganya atas laporan serangan tersebut.

"Karena kemungkinan aktivitas polisi yang sedang berlangsung, warga Amerika disarankan untuk berhati-hati saat bepergian melalui daerah tersebut," kata kedutaan tersebut dalam sebuah pernyataan singkat.

Peringatan tersebut dilakukan setelah polisi Saudi menyerbu tempat persembunyian sel "teror" yang terkait dengan Islamic State (IS) minggu ini, menewaskan dua orang dan menangkap lima lainnya, menurut badan keamanan nasional Saudi.

Badan Keamanan Negara mengatakan polisi menggerebek tiga tempat persembunyian di ibukota Riyadh dan saling tembak menembak di salah satu dari mereka, kantor berita SPA melaporkan pada hari Kamis.

Pasukan keamanan pada Sabtu menyita senapan Kalashnikov dan bom bensin yang dimiliki Amri.

Amri tidak memiliki catatan kriminal atau hubungan yang diketahui dengan kelompok jihad, kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Mansour al-Turki, yang berbicara melalui telepon ke televisi al-Arabiya.

Sebuah penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan motif serangan tersebut, kata Turki.

Sejak akhir 2014, IS telah mengklaim serangkaian pemboman dan penembakan terhadap penganut Syi'ah dan pasukan keamanan di kerajaan mayoritas Sunni tersebut.

Arab Saudi adalah anggota koalisi internasional pimpinan AS yang telah memerangi kelompok ekstremis Sunni di Suriah dan Irak. (St/TNA) 


latestnews

View Full Version