KINABALU, MALAYSIA (voa-islam.com) - Delapan orang asing termasuk di antara 40 pejuang yang masih tinggal di kota Marawi, Filipina selatan, kata militer negara tersebut.
Pasukan keamanan Filipina tidak mengatakan apakah orang Malaysia termasuk di antara mereka, namun polisi Malaysia masih percaya bahwa lima dari mereka tetap bersembunyi di kota yang dikepung tersebut.
Kepala angkatan bersenjata Filipina Eduardo Ano melaporkan pada hari Ahad (8/10/2017) bahwa pejuang asing telah mengambil alih peran kepemimpinan di antara pejuang setempat. Ini berdasarkan laporan dari warga setempat, katanya.
Laporan sebelumnya menyatakan bahwa puluhan jenazah, termasuk yang tampak asing, ditemukan di tempat persembunyian yang direklamasi oleh tentara.
Tes DNA sedang dilakukan untuk mengidentifikasi mereka.
Badan keamanan Filipina juga telah menerima dari kedutaan besar Malaysia foto Mahmud Ahmad, pejuang yang paling dicari negara tersebut, untuk membantu menentukan apakah salah satu jenazahnya adalah dia.
Namun, petugas pemeriksa mayat di Filipina selatan dilaporkan mengatakan bahwa sulit untuk mengidentifikasi mayat tersebut secara fisik karena keadaan mereka yang terluka parah dan terdekomposisi.
Namun badan keamanan mengatakan tidak ada yang menyalahartikan jenazah para pejuang tersebut karena penduduk sipil karena mereka ditemukan mengenakan perlengkapan militer.
"Kami masih percaya ada empat sampai lima orang Malaysia yang masih bertempur di Marawi," Inspektur Jenderal Polisi Malaysia Mohamad Fuzi Harun mengatakan kepada FMT.
"Ada laporan dari lapangan bahwa beberapa dari mereka telah terbunuh namun rekan Filipina kami belum memberi konfirmasi kematian mereka. "Jadi kita anggap mereka masih berperang di sana."
Mahmud, yang dilaporkan telah dilatih di sebuah kamp Al-Qaidah di Afghanistan, dan Sabahan Mohd Amin Baco dan Jeknal Adil, termasuk orang Malaysia yang diperkirakan masih berada di Marawi.
Dua orang Malaysia lagi yang mungkin masih di Marawi adalah Muhammad Joraimee Awang Raimee dan satu lagi dijuluki "Pendek". Jeknal dan Joraimee dilaporkan terbunuh namun polisi Malaysia masih mencari mereka.
"Kematian mereka belum dikonfirmasi, jadi kami menganggap mereka masih hidup," kata Fuzi.
Laporan terbaru menyebutkan pasukan keamanan mengatakan bahwa para sandera yang diselamatkan telah mengatakan pemimpin kelompok Abu Sayyaf yang pro-Islamic State, Isnilon Hapilon, dan pemimpin kelompok Maute, Omar Maute, masih hidup.
Pemerintah Filipina mengatakan bahwa pihaknya berharap dapat merebut kembali kota Marawi dari kelompok Abu Sayyaf dan Maute dalam sepekan.
Lebih dari 750 pejuang, 155 tentara dan 47 warga sipil terbunuh dalam bentrokan yang dimulai pada 23 Mei. (st/FMT)