ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Ankara harus mengambil "langkah sendiri" di Provinsi Idlib, Suriah, karena wilayahnya yang berbatasan dengan Turki, kata Presiden Recep Tayyip Erdogan, Jumat kemarin (13/10/2017).
"Turki berbatasan dengan Idlib. Karena itu, kami harus mengambil keputusan sendiri," kata Erdogan dalam pertemuan Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di Ankara.
"Kami berbagi perbatasan sepanjang 911 kilometer dengan Suriah. Kamilah yang terus-menerus berada di bawah tekanan dan ancaman," tambah Erdogan.
Pernyataan Erdogan tersebut muncul setelah tentara Turki mengumumkan dibangunnya pos-pos pengawasan di Idlib di bawah kesepakatan Mei antara Turki, yang mendukung kelompok opisisi rezim Bashar al-Assad, dengan Rusia dan Iran, yang mendukung Assad.
Kesepakatan tersebut bertujuan untuk memastikan kelanjutan gencatan senjata yang disepakati Desember tahun lalu antara tiga negara penjamin.
Menurut pernyataan militer, zona de-eskalasi dibentuk untuk "meningkatkan efektivitas gencatan senjata, mengakhiri konflik, menyalurkan bantuan kemanusiaan, dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengungsi yang kembali".
Operasi militer terbaru Turki digelar menyusul Operasi Perisai Eufrat yang berhasil mengusir Daesh dari utara Suriah antara Agustus 2016-Maret 2017.[ah/anadolu]