ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Juru bicara Presiden Turki Ibrahim Kalin menyambut baik kesepakatan rekonsiliasi yang ditandatangani antara kelompok-kelompok Palestina yang bersaing yakni Hamas dan Fatah.
“Kesepakatan rekonsiliasi ini mengakhiri konflik di antara saudara-saudara Palestina kita,” kata Kalin dalam sebuah pernyataan, Sabtu.
Pada hari Kamis, Hamas dan Fatah menandatangani kesepakatan rekonsiliasi penting di Kairo yang bertujuan untuk mengakhiri sepuluh tahun perpecahan politik yang melumpuhkan antar-Palestina.
Berdasarkan ketentuan kesepakatan tersebut, pemerintah persatuan Palestina yang berbasis di Ramallah akan memikul tanggung jawab politik dan administratif untuk Jalur Gaza selambat-lambatnya pada 1 Desember mendatang.
Kalin mengatakan Presiden Erdogan selalu mendukung perundingan tersebut, dan sebelumnya juga telah mengadakan pertemuan dengan para pemimpin Hamas dan Fatah.
Bahkan pertemuan terakhir dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas diadakan Agustus lalu di Ibu Kota Turki Ankara.
Kalin mendesak organisasi internasional, terutama PBB, untuk mengakhiri krisis kemanusiaan ini, dan menghidupkan kembali proses perdamaian serta mengambil langkah menuju solusi kedua negara.
“Israel harus mengakhiri pengepungannya di tanah Palestina dan menghindari gerakan yang akan membahayakan proses rekonsiliasi,” kata dia.
Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diblokir menjadi wilayah politis sejak 2007, saat Hamas merebut kendali jalur Fatah setelah beberapa hari melakukan pertempuran berdarah di jalanan.[fq/anadolu]