RABAT, MAROKO (voa-islam.com) - Kementerian Pendidikan Maroko telah melarang niqab dari sekolah. Mohamed Hassad, menteri pendidikan, menganggap pakaian ini menghalangi komunikasi dengan siswa dan pencapaian tujuan pendidikan.
Sebuah catatan menteri dikirim ke semua tempat pendidikan di Maroko, memberitahukan kepala sekolah dan direktur tentang larangan baru untuk niqab di sekolah-sekolah, berita harian Al Ahdath Al Maghribia melaporkan pada Selasa (1 7/10/2017).
Mengutip sumber yang dekat dengan menteri, surat kabar tersebut menulis bahwa keputusan ini berasal dari keinginan Hassad untuk "melestarikan independensi" sekolah dan "fungsi pedagogis dan intrinsiknya."
Sang menteri berpendapat bahwa, karena niqab menyembunyikan wajah orang yang memakai, maka hal itu mengganggu tujuan pedagogik dan komunikatif dengan siswa.
Berita harian tersebut juga mengutip cerita seorang guru SMA yang terpaksa melepaskan niqabnya setelah menerima banyak peringatan dari kementerian pendidikan, dan juga guru lain yang memilih untuk pensiun daripada melepaskan jilbabnya.
Maroko bukan negara Afrika Utara pertama yang menerapkan kode berpakaian seperti itu di sekolahnya.
Kembali pada bulan September, Aljazair juga melarang niqab dan jenis kerudung yang menutupi wajah secara penuh lainnya di institusi pendidikan mereka.
Kementerian Pendidikan Aljazair bahkan mengeluarkan sebuah dekrit yang melarang segala jenis kain yang menyembunyikan wajah seseorang, menyatakan bahwa alasan di balik keputusan itu adalah untuk melawan kecurangan selama ujian.
Larangan tersebut, yang meluas ke guru dan pekerja pendidikan lainnya, memicu kontroversi besar di negara ini, terutama di kalangan kelompok Islam mencela hal tersebut dan menganggapnya sebagai pelanggaran terhadap kebebasan perempuan hijab di sekolah. (st/am)