TEHERAN, IRAN (voa-islam.com) - Gerakan perlawanan Palestina Hamas telah menekankan bahwa mereka tidak akan pernah memutuskan hubungan dengan Iran sebagai prasyarat untuk melakukan perundingan dengan rezim Tel Aviv.
Wakil pemimpin Hamas Saleh al-Aruri membuat pernyataan tersebut dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Sabtu (21/10/2017) Aruri memimpin sebuah delegasi pejabat tinggi Hamas yang tiba di Teheran pada hari Jum'at untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat Iran termasuk Ali Akbar Velayati, seorang penasihat senior Pemimpin Revolusi Islam Ayatola Seyed Ali Kamenei.
Aruri mencatat bahwa Israel telah menetapkan tiga prasyarat untuk dimulainya perundingan, termasuk perlucutan senjata Hamas, pengakuan Israel, dan memutuskan hubungan dengan Iran.
"Sebagai tanggapan atas prasyarat pertama yang merupakan perlucutan senjata Hamas, kami telah menyatakan bahwa kami sama sekali tidak menerimanya," katanya, menambahkan bahwa mereka juga sama sekali menolak syarat kedua untuk mengakui Israel.
"Kehadiran kami di Iran adalah penyangkalan praktis prakondisi ketiga yang memutuskan hubungan dengan Iran," tegas Aruri.
Pada hari Kamis, kepala Hamas mengatakan bahwa "tidak ada seorangpun" yang dapat memaksa mereka untuk melucuti senjata atau mengakui Israel setelah AS menuntut agar gerakan perlawanan itu memenuhi syarat tersebut sebagai bagian dari pemerintah persatuan Palestina yang sedang berkembang.
"Tidak ada seorangpun di alam semesta yang bisa melucuti senjata kita. Sebaliknya, kita akan terus memiliki kekuatan untuk melindungi warga kita," kata Yahya Sinwar. "Tidak ada yang bisa memaksa kita mengakui pendudukan," tambahnya.
Kabinet Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa Tel Aviv tidak akan melakukan negosiasi dengan pemerintah persatuan Palestina masa depan yang mendapat dukungan Hamas.
Baik Hamas maupun Fatah yang berbasis di Ramallah dengan cepat menolak ancaman Netanyahu, dengan Otoritas Palestina mengatakan bahwa sikap yang tidak bersahabat tersebut tidak akan mempengaruhi tekad nasional mereka untuk mencapai tujuannya. (st/ptv)