View Full Version
Senin, 23 Oct 2017

Menteri Inggris: Bunuh Semua Warga Negara Inggris yang Telah Bergabung dengan IS di Suriah

LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Warga negara Inggris yang telah menuju Suriah untuk bergabung dengan Islamic State (IS) harus dibunuh sebelum mendapat kesempatan untuk kembali ke rumah, kata seorang menteri pemerintah Inggris.

"Ini adalah orang-orang yang pada dasarnya telah beralih dari kesetiaan apa pun kepada pemerintah Inggris," Rory Stewart, menteri pembangunan internasional, mengatakan kepada BBC pada hari Ahad (22/10/2017), mencatat bahwa orang-orang yang baru masuk ke kelompok tersebut percaya akan sebuah "doktrin yang sangat membenci".

"Jadi saya khawatir kita harus serius dengan kenyataan bahwa orang-orang ini sangat berbahaya bagi kita, dan sayangnya satu-satunya cara untuk menghadapi mereka, hampir di semua kasus, adalah membunuh mereka," katanya.

Pernyataan menteri tersebut disampaikan setelah Brett McGurk, seorang utusan penting AS untuk koalisi Barat melawan IS di Irak dan Suriah, mengatakan bahwa misinya adalah untuk memastikan bahwa setiap pejuang asing di Suriah meninggal di Suriah.

Inggris telah dijadikan target oleh beberapa serangan yang diduga dilakukan Islamic State selama beberapa bulan terakhir.

Pihak berwenang memperingatkan tahun lalu bahwa sekitar 850 warga Inggris telah melakukan perjalanan ke Suriah dan Irak untuk berperang bersama kelompok jihad di negara-negara tersebut.

Pada awal September, pejabat tinggi teror Uni Eropa Gilles de-Kerchove memperingatkan bahwa Inggris adalah rumah bagi hingga 25.000 jihadis yang dapat menimbulkan ancaman terhadap negara tersebut dan seluruh wilayah Eropa lainnya.

Menurut Kerchove, sekitar 3.000 tersangka dianggap sebagai ancaman langsung oleh MI5 - badan intelijen dan keamanan domestik Inggris.

Wakil Asisten Polisi Metropolitan Neil Basu mengatakan pada bulan September bahwa ketakutan akan serangan jihadis di Inggris akan bertahan pada tingkat tertinggi kedua selama lima tahun karena risiko yang ditimbulkan dari para jihadis adalah "ancaman yang tidak diketahui di tengah-tengah kita." (st/ptv) 


latestnews

View Full Version