MANILA, FIILIPINA (voa-islam.com) - Duta Besar Amerika Serikat untuk Filipina Sung Kim membantah klaim oleh Presiden Rodrigo Duterte bahwa Badan Intelijen Pusat AS (CIA) menginginkannya keluar dari jabatannya.
Dalam sebuah forum media dengan koresponden asing pada hari Kamis (26/10/2017), Kim mengatakan: "Sama sekali tidak ada upaya CIA untuk melemahkan kepemimpinan Filipina."
"Presiden Rodrigo Duterte memenangkan pemilihan yang sangat mengesankan. Kami menghormati pemilihannya dan kami sebenarnya bekerja sangat baik bersama dengan pemerintahannya," Kim menambahkan.
Duterte sebelumnya membuat klaim di hadapan khalayak dalam peluncuran kampanye perdagangan anti-manusia bahwa CIA ingin menyingkirkannya.
Dia mengatakan dalam sebuah pidato pada 20 Oktober yang lalu: "Mereka mengatakan bahwa CIA menginginkan saya keluar dari pemerintahan. Saya percaya begitu tapi tidak benar-benar membunuh tapi mereka bisa - mereka akan menyiapkan yang lain. "
Duterte juga mengatakan bahwa ia mendengar laporan bahwa badan intelijen asing tersebut berencana membunuhnya. Duterte, setelah menduduki kursi kepresidenan, telah mengambil sikap keras terhadap AS, ketika dia menuduh sekutu lama Filipina itu juga mencampuri urusan Filipina.
Dia juga telah mengecam mantan Presiden AS Barack Obama dalam beberapa pidato sebelumnya.
Pemimpin berapi-api tersebut telah mengadopsi nada yang berbeda terhadap AS pada bulan September, saat dia mengingat beberapa kejadian di mana AS telah membantu Filipina.
Presiden AS Donald Trump Jr saat ini diperkirakan akan tiba di negara tersebut pada bulan November untuk pertemuan puncak negara-negara Asia Tenggara.
Trump, bagaimanapun, akan melewatkan KTT Asia Timur di Clark Field, Pampanga karena konflik penjadwalan.
Duterte dan Trump dijadwalkan mengadakan pertemuan bilateral di sela-sela pertemuan puncak sebelum Presiden AS meninggalkan Manila.
Namun Kim, dalam pernyataan pembukaannya pagi ini, mengulangi bahwa AS "akan terus mendukung pemerintah Filipina saat mereka mulai merehabilitasi Marawi dan daerah sekitarnya."
"Kami jelas sangat berkomitmen terhadap aliansi ini dan berharap dapat melakukan segala kemungkinan untuk memperkuat kemitraan militer khusus," Kim menambahkan.
Sang Duta Besar juga mengingatkan bahwa Filipina adalah "sekutu tertua" AS di Asia.
"Ikatan kami diperkuat oleh lebih dari empat juta orang Filipina dan Filipina-Amerika di Amerika Serikat yang membantu membentuk masa depan politik dan ekonomi kedua negara," kata Kim juga. (st/ps)