AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Human Rights Watch pada hari Jum'at (27/10/2017) mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan sanksi kepada pemerintah Suriah setelah penyelidik PBB menyalahkan rezim Presiden Bashar al-Assad atas serangan gas sarin yang menewaskan puluhan orang.
"Dewan Keamanan (PBB) harus bergerak cepat untuk memastikan pertanggungjawaban dengan menjatuhkan sanksi kepada individu dan entitas yang bertanggung jawab atas serangan kimia di Suriah," kata badan pengawas hak asasi yang berbasis di New York dalam sebuah pernyataan.
Serangan 4 April di mana proyektil gas sarin ditembakkan ke Khan Sheikhun, sebuah kota yang dikuasai pejuang oposisi di provinsi Idlib di barat laut Suriah, menewaskan 83 orang, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia memberikan korban tewas sebanyak 87, termasuk lebih dari 30 anak-anak.
Sebuah panel investigator PBB mengatakan pada hari Kamis dalam sebuah laporan mereka "yakin bahwa Republik Arab Suriah bertanggung jawab atas pelepasan sarin di Khan Sheikhun".
Ole Solvang, direktur deputi darurat di HRW, mengatakan bahwa laporan panel tersebut "harus mengakhiri penipuan dan teori-teori palsu yang telah disebarkan oleh pemerintah Suriah".
"Penggunaan senjata kimia Suriah berulang kali merupakan ancaman serius terhadap larangan internasional terhadap penggunaan senjata kimia," kata Solvang.
"Semua negara memiliki ketertarikan untuk mengirimkan sinyal kuat bahwa kekejaman ini tidak akan ditolerir."
Pakar PBB juga mengatakan rezim Suriah, dalam sebuah perang dengan pasukan oposisi selama enam tahun terakhir yang telah menelan korban lebih dari 400.000 orang, meluncurkan serangan gas klorin di utara negara tersebut pada tahun 2014 dan 2015. (st/ahram)