MANAMA, BAHRAIN (voa-islam.com) - Menteri Luar Negeri Bahrain Khalid bin Ahmed Al Khalifah telah memperingatkan bahwa negaranya tidak akan menghadiri KTT Dewan Kerjasama Teluk Persia yang akan datang jika Qatar tidak mengubah pendiriannya mengenai isu-isu regional.
"Jika Qatar berpikir bahwa saat ini bermain dengan waktu dan menghindari akan mengulurnya sampai KTT GCC yang akan datang, maka itu salah.
Jika situasinya tetap seperti itu, kita tidak akan menghadiri pertemuan puncak ini," kata Al Khalifah di akun resmi Twitternya pada hari Ahad (29/10/2017).
Dia menambahkan bahwa langkah yang tepat untuk mempertahankan dewan adalah untuk menghentikan keanggotaan Qatar ... "sebalikny, kami baik-baik saja dengan perginya mereka dari dewan tersebut."
Sebelumnya pada hari itu, Qatari Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani memperingatkan bahwa setiap tindakan militer terhadap negaranya akan membuat kawasan ini kacau. Pada bulan Juni, Arab Saudi, Mesir, Bahrain, dan UEA memberlakukan embargo perdagangan dan diplomatik ke Qatar, menuduh Doha mendukung terorisme, sebuah tuduhan ditolak keras oleh Doha.
Kuartet yang dipimpin oleh Saudi menyerahkan kepada Qatar daftar tuntutan dan memberinya sebuah ultimatum untuk mematuhi atau menghadapi konsekuensi.
Tuntutan tersebut mencakup penutupan penyiar Al Jazeera, menyingkirkan pasukan Turki dari tanah Qatar, mempertimbangkan kembali kerjasama dengan Iran, dan mengakhiri hubungan dengan gerakan Ikhwanul Muslimin Mesir.
Doha, bagaimanapun, menolak untuk memenuhi tuntutan tersebut dan mencela mereka karena tidak beralasan. (st/ptv) Arab Saudi, Mesir, Bahrain, dan UEA,