View Full Version
Selasa, 07 Nov 2017

Saudi Tuduh Syi'ah Hizbullata Umumkan Perang Melawan Kerajaan Tersebut

RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Arab Saudi telah menuduh gerakan perlawanan Syi'ah Libanon Hizbullata mengumumkan perang melawan kerajaan tersebut.

Menteri urusan Teluk Arab Saudi Thamer al-Sabhan mengatakan tuduhan itu pada hari Senin (6/11/2017) dalam sebuah wawancara dengan Al-ArabiyaTV, di mana dia mengatakan tindakan "tindakan agresi Hizbullah (baca; Hizbullata)" dianggap sebagai tindakan deklarasi perang melawan Arab Saudi oleh Libanon. "

Tanpa penjelasan lebih lanjut, Sabhan meminta pemerintah Libanon untuk mengenali risiko aktivitas Syi'ah Hizbullata.

Sabhan menyampaikan ucapan tersebut sehubungan dengan pengunduran diri Perdana Menteri Libanon Saad al-Hariri baru-baru ini, menyusul rencana pembunuhan gagal yang didalangi oleh Syi'ah Iran dan Hizbullata terhadap politisi asal Muslim Sunni tersebut.

Sebelumnya pada hari itu, Sabhan juga men-tweet bahwa Libanon "tidak akan pernah sama" setelah pengunduran diri Hariri. "Libanon, setelah pengunduran diri (Hariri-Red), tidak akan pernah seperti sebelumnya.

Kami tidak akan mengizinkannya - dalam bentuk apapun - menjadi platform untuk terorisme melawan negara kita dan berada di tangan para pemimpinnya untuk memungkinkan terjadinya terorisme atau perdamaian, "Sabhan mentweeted.

Pada hari Ahad, sekretaris jenderal gerakan Syi'ah Hizbullata Libanon mengatakan bahwa Hariri mendapat tekanan untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

Hariri mengumumkan pengunduran dirinya dalam sebuah pernyataan di televisi pada hari Sabtu, dengan beberapa alasan, termasuk situasi keamanan di Libanon termasuk upaya pembunuhan atas dirinya oleh Syi'ah Iran dan Hizbullata.

Dia juga mengatakan bahwa dia merasakan sebuah plot sedang menetas melawan hidupnya.

Dia mengatakan Syi'ah Iran dan Gerakan Perlawanan Syi'ah Libanon Hizbullata mencampuri urusan negara-negara Arab.

Sabhan ditugaskan sebagai duta besar Arab Saudi untuk Irak sebelum Baghdad meminta Riyadh untuk menggantinya setelah membuat komentar pedas tentang milisi Syi'ah brutal Irak yang dibiayai Iran yang bertempur di samping tentara reguler Syi'ah Irak melawan Islamic State (IS).

Sabhan kemudian ditunjuk sebagai menteri luar negeri Saudi untuk urusan Teluk Persia. (st/ptv) 


latestnews

View Full Version