View Full Version
Selasa, 07 Nov 2017

Putra Mahkota Saudi Mohamed bin Salman Dituduh Suap Donald Trump 1 Miliar USD

RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Ditengah upayanya untuk membersihkan Arab Saudi dari korupsi dengan menangkap puluhan pangeran dan mantan menteri yang diduga terlibat, rumor tak sedap muncul bahwa putra mahkota Mohamed bin Salman, yang mengepalai Komisi Anti-Korupsi di kerajaan dan memerintakan penangkapan, justru menyuap presiden AS Donald Trump dengan jumlah yang tidak tanggung-tanggung agar mendapatkan dukungan dari pemimpin negara adidaya tersebut.

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman secara pribadi menyuap Donald Trump dengan uang sebesar $ 1 miliar (Rp 13,5 trilyun) selama kunjungan presiden AS tersebut ke Riyadh pada bulan Mei, seorang komentator Saudi anonim, yang menggunakan akun Twitter Mujtahidd, telah mengklaim.

Mohamed Bin Salman, sebelumnya wakil putra mahkota, dapat memenangkan bantuan pemerintah AS dalam perebutan kekuasaannya dengan sepupunya Mohammed bin Nayef, yang merupakan pewaris takhta kerajaan Saudi sampai dia digulingkan pada bulan Juni.

Middle East Eye belum bisa memverifikasi tuduhan Mujtahidd pada saat publikasi.

Mutjahidd memiliki hampir dua juta pengikut di Twitter dan mengklaim memiliki sumber terpercaya yang dekat dengan istana kerajaan.

Mujtahidd mengklaim pada hari Senin (6/11/2017) bahwa kunjungan Trump ke Arab Saudi mengubah sikap Washington mengenai persaingan antara Mohamed bin Salman dan Mohammed bin Nayef, yang memaksa AS untuk mengambil pihak pada pangeran berusia 32 tahun itu.

Pemerintah AS sebelumnya, katanya, telah berhati-hati untuk menjaga keselarasan di Gulf Cooperation Council (GCC), sebuah wilayah penting untuk kepentingan AS.

Selain merayu Trump untuk mengambil perannya dalam urusan internal Saudi, Mohamed bin Salman juga mendapatkan komunikasi langsung dengan presiden AS.

Trump telah menampar Doha dan mendorong blokade yang dipimpin Saudi melawan Qatar dalam pernyataan yang bertentangan dengan departemen pertahanan dan departemen luar negerinya sendiri, yang telah menyerukan untuk mengakhiri sengketa Teluk tersebut.

Selama kunjungan Trump ke Saudi pada bulan Mei, sebuah kapal misterius yang terkait dengan organisasi Trump tiba di pelabuhan Jeddah, dan isinya penuh dengan uang tunai $ 1 miliar, sebuah hadiah pribadi dari bin Salman, Mujtahidd mengklaim tanpa mengklarifikasi sumbernya.

Pada hari Senin, Trump mendukung upaya Mohamed bin Salman untuk membersihkan anggota keluarga kerajaan, banyak di antara mereka merupakan penentangnya, atas nama pemberantasan korupsi.

Pasukan keamanan menangkap 11 pangeran bersama 38 pengusaha papan atas dan mantan menteri pada hari Sabtu, termasuk investor global Pangeran Alwaleed bin Talal, yang memiliki aset signifikan di NewsCorp, Citigroup, 21st Century Fox dan Twitter.

Para kritikus Mohamed bin Salman telah mengecam penangkapan tersebut sebagai dorongan dari putra mahkota untuk mengkonsolidasikan kekuasaan.

Trump menuduh para pangeran dan mantan pejabat yang ditahan di Arab Saudi pada hari Sabtu "memerah susu" kerajaan selama bertahun-tahun.

Belum diketahui kebenaran klaim klaim suap Mohamed bin Salman terhadap Trump, namun jika terkonfirmasi, ini akan menimbulkan konsekuensi hukum dan politik yang besar. (st/MEE) 


latestnews

View Full Version