BRUSSELS, BELGIA (voa-islam.com) - NATO akan meningkatkan jumlah tentaranya di Afghanistan yang dilanda perang, Jenderal Jens Stoltenberg mengatakan.
Sekjen NATO membuat pengumuman tersebut dalam sebuah konferensi pers di Brussels pada hari Selasa (7/11/2017), menjelang pertemuan menteri pertahanan NATO akhir pekan ini.
"Kami telah memutuskan untuk meningkatkan jumlah pasukan ... untuk membantu orang-orang Afghanistan memecahkan kebuntuan," kata kepala NATO kepada wartawan.
Menurut Stoltenberg, sekutu NATO akan sepakat pada hari Kamis untuk meningkatkan sekitar 3.000 personil tingkat pasukan untuk misi pelatihan Afghanistan.
Stoltenberg mengatakan bahwa sekitar setengah dari pasukan tambahan itu akan datang dari Amerika Serikat dan separuh lainnya dari negara lain bersekutu dengan NATO.
Sumbangan NATO akan menjadikan Dukungan Tegas, yang merupakan misi pelatihan, memberi saran dan bantuan NATO, berjumlah sekitar 16.000 tentara, meningkat dari sekitar 13.000 orang hari ini, kata Stoltenberg.
Di tempat lain dalam sambutannya, kepala NATO itu mengatakan pasukan tersebut tidak akan memiliki peran tempur namun akan menjadi bagian dari Dukungan Tegas.
Pada bulan Februari, Jenderal Angkatan Darat AS John Nicholson, komandan pasukan AS di Afghanistan, meminta lebih banyak tentara, dengan mengatakan bahwa beberapa ribu lebih tentara akan membuat perbedaan dalam melemahkan Taliban dan kelompok pejuang lainnya.
Di bawah strategi baru yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump, ribuan tentara tambahan AS akan dikirim ke negara yang dilanda perang tersebut.
Penyebaran baru ini merupakan tanda terbaru bahwa NATO semakin ditarik kembali ke medan tempur di Afghanistan.
Pasukan pimpinan AS secara resmi mengakhiri misi tempur di Afghanistan pada tahun 2014.
Amerika Serikat memiliki sekitar 8.400 tentara di negara tersebut di samping 5.000 tentara NATO lainnya. (st/ptv)