RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Arab Saudi membantah laporan bahwa seorang pangeran meninggal saat menolak penangkapan sebagai bagian dari penyelidikan anti-korupsi.
"Tidak ada kebenaran apapun mengenai rumor yang beredar di media mengenai Pangeran Abdulaziz bin Fahd," kata seorang juru bicara kementerian informasi. "Pangeran Abdulaziz masih hidup dan sehat."
Sang Pangeran, yang merupakan putra mendiang Raja Fahd, dikabarkan telah terbunuh saat menolak penangkapan di tengah tindakan keras yang diluncurkan oleh komite anti-korupsi baru, yang dipimpin oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Ali H Soufan, mantan agen FBI, mengatakan dalam sebuah tweet pada hari Senin bahwa pangeran berusia 44 tahun itu "dikonfirmasi tewas".
Namun pada hari Rabu (8/11/2017), dia kembali mentweet tentang masalah itu untuk mengatakan bahwa kementerian informasi menolak laporan tersebut. Hashtag "kematian Pangeran Abdulaziz bin Fahd" telah tampil di media sosial.
Puluhan orang berprofil tinggi - termasuk Pangeran Alwaleed bin Talal, salah satu konglomerat kerajaan yang paling menonjol - ditahan atau dipecat dalam tindakan keras tersebut.
Namun, tidak jelas apakah Pangeran Abdulaziz bin Fahd adalah salah satu orang yang terperangkap dalam penyelidikan, yang telah menyebabkan penahanan 11 pangeran dan puluhan pejabat pemerintah saat ini dan mantan pejabat.
Pemerintah belum secara resmi mengungkapkan nama-nama tersangka. (st/TN)