LONDON INGGRIS (voa-islam.com) - Islamic State (IS) merebut kembali Albu Kamal di Suriah timur pada hari Sabtu (11/11/2017) setelah sebuah perlawanan balik sengit untuk menyelamatkan benteng kota terakhir dari kekhalifahannya yang mulai runtuh.
IS tersebut menguasai wilayah di Suriah dan Irak pada tahun 2014, namun "kekhalifahan" mereka telah dipangkas sampai ke sebidang tanah di sepanjang perbatasan antara kedua negara.
IS memasang pertahanan sengit di sana, terutama untuk kota perbatasan Al-Bukamal yang penting di Suriah, kata kelompok pemantauan Observatorium untuk Kelompok Hak Asasi Manusia Suriah.
Pasukan rezim Suriah dan milisi Syi'ah sekutu dari Libanon, Irak dan Iran mengklaim menguasai Al-Bukamal pada hari Kamis, meski tidak ada bukti foto keberadaan mereka di dalam kota tersebut, namun kehilangan kota itu lagi hanya dua hari kemudian setelah serangkaian serangan balik dan penyergapan IS.
"Islamic State menguasai sepenuhnya Al-Bukamal, dan pasukan rezim dan milisi sekutu sekarang antara satu atau dua kilometer dari batas kota," Rami Abdel Rahman, kepala Observatorium yang berbasis di Inggris, mengatakan pada hari Sabtu.
Observatorium tersebut juga melaporkan 26 warga sipil terbunuh, termasuk sembilan anak, sejak Jum'at malam dalam tembakan artileri oleh pasukan rezim dan serangan udara Rusia yang melanda desa dan kamp bagi mereka yang mengungsi akibat pertempuran di Al-Bukamal.
Di seberang perbatasan, pasukan Syi'ah Irak menguasai Rumana dan 10 desa lainnya pada Sabtu saat mereka berusaha menuju kota Rawa, Lembah Sungai Euphrates, kota terakhir di Irak yang masih dipegang oleh IS.
Al-Bukamal adalah kota Suriah yang penting terakhir yang dikontrol Islamic State. Kehilangan itu akan menghentikan pemulihan IS dan menjadikannya ke sebuah organisasi gerilya bawah tanah tanpa basis kota. (st/TNA)