IDLIB, SURIAH (voa-islam.com) - Tiga serangan udara diarahkan ke sebuah pasar di daerah Atarib, sebuah pedesaan di sebelah barat Aleppo, Senin lalu, menurut sumber lokal.
Penanggungjawab Komunikasi Pertahanan Sipil (White Helmet) Halid al-Hatip kepada koresponden Anadolu Agency mengatakan setidaknya 53 orang tewas dan lebih dari 60 orang luka-luka akibat serangan udara ke wilayah yang termasuk daerah zona de-eskalasi di Idlib.
“Lebih dari 60 korban luka-luka sudah kami bawa ke rumah sakit, kami khawatir jumlah korban tewas akan bertambah,” kata Hatip.
Ketua Pertahanan Sipil Raed Saleh menyatakan, tim White Helmet merupakan satu dari beberapa tim dari luar daerah yang langsung tiba di tempat kejadian sesaat setelah serangan.
“Upaya penyelamatan masih terus berlanjut,” kata dia.
Pedesaan barat Aleppo termasuk dalam zona de-eskalasi yang dibentuk oleh negara penjamin Turki, Rusia, dan Iran dalam kerangka kesepakatan Astana.
Menjawab pertanyaan koresponden Anadolu Agency apakah pesawat penyerang di Atareb yang menewaskan lebih dari 50 orang adalah milik rezim atau Rusia dan apakah ada rekaman radar pesawar atau bukti terkait serangan tersebut, juru bicara Departemen Luar Negeri AS (Pentagon) mengatakan, “Kami tidak tahu siapa yang melakukan serangan tersebut, kami tidak memiliki informasi mengenai hal ini, jadi kami tidak akan menunjuk Rusia atau rezim [Assad].”
Pahon juga mengatakan, saat ini pihaknya tidak bisa membagi informasi soal rekaman radar.
Setelah penyerangan kimia di daerah Khan Sheikun, Aleppo, yang dilakukan oleh rezim Bashar al-Assad beberapa waktu lalu, AS membagikan rekaman radar yang menujukkan pesawat yang melakukan serangan tersebut terbang dari pangkalan udara Shayrat.[fq/anadolu]