JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Penyeberangan Rafah di perbatasan Mesir-Gaza telah dibuka selama tiga hari dengan kehadiran penjaga perbatasan Otoritas Palestina (PA) di sisi Gaza untuk pertama kalinya dalam satu dekade, utusan Palestina untuk Mesir Diab Al-Loh mengatakan dalam pernyataan pers di hari Sabtu (18/11/2017).
Peralihan kontrol keamanan perbatasan di sisi Palestina dari Hamas ke Otorita Palestina adalah bagian dari kesepakatan rekonsiliasi yang dicapai di Kairo pada bulan Oktober antara faksi-faksi Palestina.
Al-Loh mengatakan bahwa Mesir telah memutuskan untuk membuka persimpangan selama tiga hari mulai Sabtu untuk para pelajar, warga Palestina yang memiliki tempat tinggal di Mesir, dan kasus-kasus kemanusiaan.
Menurut Al-Loh, ini adalah langkah awal untuk membuka persimpangan itu secara permanen.
Al-Loh mengatakan kepada situs berita Al-Ahram Arab bahwa proses perubahan keamanan perbatasan telah berjalan lancar sesuai dengan kesepakatan yang ditengahi Kairo.
Pada bulan Oktober, pemerintah Palestina yang didukung Fatah dan saingannya Hamas mencapai kesepakatan rekonsiliasi politik setelah dua hari perundingan yang disponsori Mesir di Kairo, hampir sebulan setelah Hamas menyerahkan kekuasaan administratif di Gaza kepada Fatah dan setuju untuk mengadakan pemilihan umum agar dapat mengakhiri keretakan selama satu dekade antara kedua kelompok.
Kairo telah menawarkan untuk menyelenggarakan sebuah pertemuan pada tanggal 21 November antara faksi-faksi Palestina untuk membahas aspek-aspek utama rekonsiliasi lainnya.
Perbatasan Rafah yang melintasi antara Gaza dan Sinai adalah satu-satunya titik keluar bagi 1,8 juta warga Palestina yang tinggal di Jalur Gaza, yang berada di bawah pengepungan Israel sejak 2006.
Penyeberangan perbatasan tersebut, yang ditutup sebagian besar waktu dengan alasan keamanan, dibuka secara berkala oleh Mesir untuk memungkinkan masuknya warga sipil dengan paspor asing, pelajar Palestina dan bantuan kemanusiaan. (st/ahram)