TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Seorang tentara Zionis telah ditikam sampai mati di Israel selatan, yang menurut polisi merupakan dugaan serangan "teror".
Sersan Ron Isaac Kukia, 19, tewas di sebuah pemberhentian bus di kota Arad pada Kamis (30/11/2017) malam.
Pasukan keamanan Israel mencari setidaknya satu penyerang.
Serangan tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketegangan, setelah seorang warga Palestina ditembak mati oleh seorang pemukim Yahudi Israel di Tepi Barat yang diduduki pada hari sebelumnya. Israel juga menyerang Jalur Gaza sebagai pembalasan atas tembakan mortir.
Ratusan polisi dan tentara dikerahkan di sekitar Arad dan penghalang jalan telah didirikan untuk mencari tersangka.
Juru bicara kepolisian Micky Rosenfeld mengatakan "arah utama penyelidikan adalah kemungkinan serangan teroris".
Sekitar 50 orang Israel dan lima warga asing telah tewas sejak akhir 2015 dalam serangkaian serangan senjata, pisau, dan serangan mobil, yang didominasi oleh orang Palestina atau orang Arab Israel. Sekitar 300 warga Palestina juga terbunuh pada periode tersebut.
Sebagian besar adalah penyerang, klaim Israel, sementara yang lainnya gugur dalam bentrokan dengan tentara.
Tembakan lintas batas
Serangan Kamis malam terjadi beberapa jam setelah serangan tembakan tank Israel dan serangan udara menyerang posisi pejuang di dalam Jalur Gaza sebagai tanggapan atas tembakan mortir yang melintasi perbatasan ke Israel.
Sedikitnya 10 mortir mendarat, tanpa menimbulkan korban jiwa. Tiga orang Palestina terluka ringan akibat serangan udara selatan Kota Gaza, kata sumber Palestina di Gaza.
Israel mengklaim bahwa pihaknya menargetkan situs-situs yang termasuk di dalamnya milik gerakan perlawanan Palestina Hamas dan Jihad Islam.
Juru bicara militer Israel mengindikasikan bahwa Jihad Islam dicurigai berada di balik tembakan mortir tersebut, meski tidak ada kelompok yang mengatakan bahwa mereka bertanggung jawab.
Serangan mortir terjadi satu bulan setelah 12 pejuang Jihad Islam terbunuh saat militer Israel menghancurkan sebuah terowongan yang mereka gali di bawah perbatasan ke Israel.
Jihad Islam mengancam pada saat itu untuk membalas dendam atas kematian tersebut. (st/b bbc)