ISTANBUL, TURKI (voa-islam.com) - Persatuan Ulama Muslim Dunia (IUMS) meminta para pemimpin Teluk bertanggung jawab di hadapan Allah dan umat Islam untuk mencapai rekonsiliasi dan menyudahi perselisihan terkait Qatar.
Pernyataan Persatuan Ulama Muslim Dunia (IUMS) muncul pada malam KTT Gulf Cooperation Council (GCC) yang dijadwalkan berlangsung Selasa dan Rabu di Kuwait.
"Allah Yang Maha Kuasa telah meminta pihak yang bertikai untuk berdamai karena mereka saudara seiman," kata pernyataan tersebut, mengacu pada krisis Teluk yang meletus pada awal Juni.
Para ulama dunia itu mengingatkan perselisihan negara-negara Arab telah membuat orang-orang tamak berani, bahkan mereka mengancam menjadikan Yerusalem sebagai ibukota negara pendudukan, Israel, merujuk pada rencana pemindahan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Juni lalu, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan Bahrain memutus hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Qatar. Keempat negara tersebut menuduh Doha telah mendukung terorisme.
Mereka juga mengancam menjatuhkan sanksi lebih lanjut jika Doha gagal menerima daftar tuntutan, termasuk menutup stasiun televisi Al Jazeera
Qatar membantah tuduhan tersebut, yang menggambarkan upaya mengisolasi negaranya sebagai pelanggaran hukum internasional dan kedaulatan nasionalnya.
Kuwait telah memimpin mediasi dengan mengirim sejumlah utusan ke Qatar dan negara-negara yang memblokade.[fq/anadolu]