View Full Version
Jum'at, 08 Dec 2017

Pasukan Yaman Rebut Kota Strategis Laut Merah dari Pemberontak Syi'ah Houtsi

KOKHA, YAMAN (voa-islam.com) - Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional merebut kembali sebuah kota strategis Laut Merah dari pasukan pemberontak Syi'ah Houtsi, kata beberapa pejabat pada hari Kamis (7/12/2017), beberapa hari setelah pemerintahan Presiden Abdu Rabbu Mansour Hadi memerintahkan gerak maju tersebut.

Pasukan pemerintah melancarkan operasi semalam dan mengusir pemberontak Syi'ah Houtsi dari Khokha, yang jatuh ke tangan pemberontak kaki tangan Iran pada Januari, kata seorang kapten dan pejabat militer di kota tersebut, yang meminta namanya dirahasiakan.

Pejuang separatis selatan, yang didukung oleh pasukan pemerintah dan koalisi pimpinan-Arab, diduga terlibat dalam serangan terhadap pemberontak Syi'ah Houtsi, wartawan Yaman Yaser al-Hasani mengatakan.

Video yang diposting di platform media sosial menunjukkan sebuah konvoi yang memasuki kota tersebut dengan nyanyian penduduk setempat menyambut kedatangan para tentara.

Khokha terletak di antara Hodeidah yang dikuasai pemberontak Syi'ah Houtsi dan Mokha yang dikendalikan pemerintah di pantai Laut Merah dan merupakan pusat perluasan kendali pemerintah atas garis pantai strategis.

Pelabuhan Hodeidah adalah saluran utama untuk pengiriman pangan dan obat-obatan yang diawasi PBB ke Yaman, di mana kemiskinan diperkuat oleh perang dan sebuah blokade di pelabuhan dan bandara yang diberlakukan oleh koalisi pimpinan-Arab Saudi.

Namun Riyadh dan sekutu-sekutunya mengatakan saingan berat mereka Iran mempersenjatai pemberontak melalui pelabuhan tersebut. Teheran tidak mau mengakui tudingan tersebut.

Negara Semenanjung Arab yang dilanda perang itu telah terjerumus dalam kekacauan karena pembunuhan mantan presiden Ali Abdullah Saleh setelah persekutuannya dengan pemberontak Syi'ah Houtsi ambruk.

Ibukota Yaman Sana'a sekarang berada di bawah kendali Syi'ah Houtsi setelah bentrokan antara pemberontak yang didukung Iran itu dan loyalis Saleh meletus pekan lalu, mengakibatkan pembunuhan mantan sekutu mereka. (st/TNA) 


latestnews

View Full Version