ADEN, YAMAN (voa-islam.com) - Tentara Yaman dan pejuang sekutu pada hari Jum'at (15/12/2017) mengusir pemberontak Syi'ah Houtsi dari sebuah kota yang merupakan salah satu posisi terakhir yang mereka pegang di selatan negara itu, kata sumber militer dan pejabat setempat.
Pasukan tersebut maju ke Bayhan, sekitar 300 km tenggara ibukota Sana'a yang dikuasai Houtsi, menewaskan puluhan pemberontak Syi'ah dalam bentrokan itu, kata sumber tersebut.
Bayhan penting dalam perang Yaman karena berada di jalan utama yang menghubungkan provinsi Shabwa dengan provinsi Maarib yang dikuasai Syi'ah Houtsi ke utara.
Kemajuan tentara pemerintah berarti bahwa pemberontak Syi'ah Houtsi telah dikeluarkan dari Shabwa, kata beberapa sumber.
Perang Yaman yang usianya lebih dari dua tahun menempatkan pemberontak Syi'ah Houtsi yang bersekutu dengan Iran, yang mengendalikan Sana'a, melawan aliansi militer yang dipimpin Saudi yang mendukung pemerintah yang kini berada di pelabuhan selatan Aden.
Konflik tersebut telah menewaskan lebih dari 10.000 orang dan memicu krisis kemanusiaan.
Kantor berita Saba yang dikelola pemerintah mengatakan bahwa sisa pemberontak Syi'ah Houtsi telah melarikan diri setelah pertempuran untuk posisi strategis di wilayah Bayhan yang menyebabkan ratusan dari mereka tewas dan terluka.
Badan tersebut mengatakan tentara juga merebut posisi lain di daerah itu, di mana pergerakan artileri berat itu sulit karena bukit pasir.
Bulan ini koalisi pimpinan Saudi mengintensifkan serangan udara setelah pemberontak Syi'ah Houtsi membunuh mantan presiden Ali Abdullah Saleh ketika dia beralih pihak dalam perang sipil, menyebabkan sedikit perubahan posisi di lapangan di sekitar ibukota. (st/MeMo)