JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Kepala politbiro gerakan perlawanan Palestina, Hamas, telah menegaskan bahwa perlawanan terhadap Israel tentu dapat menjamin kemenangan akhir bagi negara Palestina, menekankan bahwa Israel yang menduduki Al-Quds Yerusalem akan menjadi "kuburan konspirasi" melawan Palestina.
"Seperti para martir masa kini kita berbeda dari masa lalu, pertempuran kita sekarang tidak banyak berbeda dengan yang sebelumnya. Hari ini, kita pasti akan menghadapi perlawanan [di hadapan Israel], "kata Ismail Haniyeh pada hari Sabtu (16/12/2017).
Dia mengatakan bahwa Ibrahim Abu Thuraya dan tiga orang Palestina lainnya, yang ditembak mati pada hari Jum'at oleh tentara Israel selama demonstrasi menentang pengakuan Presiden AS Donald Trump terhadap Yerusalem al-Quds sebagai ibukota Israel, membuktikan ke seluruh dunia bahwa "rakyat Palestina tidak akan pernah berkompromi untuk hak dan kapitasinya. "
Haniyeh menambahkan, "Tidak ada yang bisa membantah fakta bahwa al-Quds milik orang-orang Palestina.
Kami sangat percaya pada kemenangan terakhir kami melalui bantuan Allah, dan tidak akan mundur sedikit pun dari hak untuk seluruh al-Quds. "
Pada tanggal 6 Desember, Trump mengumumkan keputusannya untuk mengakui Yerusalem al-Quds sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan AS di tanah yang diduduki dari Tel Aviv ke Yerusalem al-Quds.
Perubahan dramatis dalam kebijakan Washington terhadap kota tersebut memicu demonstrasi di wilayah Palestina yang diduduki, Turki, Mesir, Yordania, Tunisia, Aljazair, Irak, Maroko dan negara-negara Muslim lainnya.
Yerusalem al-Quds tetap menjadi inti konflik Israel-Palestina, dengan orang-orang Palestina berharap bahwa bagian timur kota pada akhirnya akan berfungsi sebagai ibu kota negara Palestina merdeka yang akan datang. (st/ptv)