YERUSALEM (voa-islam.com) - Keputusan Presiden AS Donald Trump untuk secara resmi mengakui Yerusalem (Al Quds) sebagai ibu kota Israel telah secara negatif mempengaruhi bisnis di kota suci tersebut, menurut kamar dagang Yerusalem.
"Keputusan Trump telah mempengaruhi pasar kota dan bisnis pariwisata," direktur kamar Fadi al-Hidmi mengatakan kepada Anadolu Agency pada hari Sabtu lalu.
Dia mengatakan telah terjadi penurunan dramatis dalam jumlah wisatawan dan pemesanan hotel dalam beberapa hari terakhir, sehingga menyebabkan resesi ekonomi di kota tersebut.
"Masalah keamanan adalah alasan utama penurunan ini," kata al-Hidmi. "Banyak pemesanan dibatalkan setelah pengakuan AS."
Dia mengatakan bahkan sebelum langkah Trump, pengusaha Palestina mengeluhkan sulitnya mendapatkan lisensi Israel untuk memulai bisnis turis atau memperbaiki toko-toko yang ada.
"Mungkin sekarang sudah tidak mungkin untuk mendapatkan lisensi," katanya, seraya menambahkan bahwa Israel akan menggunakan langkah Trump untuk meningkatkan tekanan pada warga Palestina serta pemilik bisnis di kota tersebut.
Hidmi mengatakan harga tanah dan apartemen di Yerusalem kemungkinan akan meningkat secara dramatis setelah keputusan Trump.
"Terlepas dari penentangan terhadap langkah AS, perusahaan yang berencana memindahkan markas mereka ke Yerusalem akan panik, yang tentunya akan menyebabkan kenaikan harga," tandasnya.[fq/anadolu]