View Full Version
Rabu, 20 Dec 2017

Israel Perpanjang Penahanan Gadis Palestina Penampar Tentara Zionis

TEL AVIV, ISRAEL  (voa-islam.com) - Pengadilan Israel pada hari Selasa (19/12/2017) memperpanjang penahanan seorang gadis Palestina berusia 16 tahun Ahed al-Tamimi - dan ibunya, Nariman - dua hari lagi.

Ahed ditangkap saat sebuah serangan oleh pasukan keamanan Israel di rumahnya di desa Nabi Saleh, Tepi Barat, Selasa dini hari.

Ibu Ahed ditangkap tak lama kemudian saat dia mengunjungi sebuah pusat penahanan di sebelah timur Ramallah untuk memeriksa putrinya yang ditahan.

"Kami diberitahu oleh pengacara kami bahwa pengadilan militer di Penjara Ofer telah memperpanjang masa penahanan - baik untuk Ahed dan Nariman - sampai Kamis," Bassem al-Tamimi, suami Nariman, mengatakan kepada Anadolu Agency.

Pada tahun 2012, Ahed dianugerahi Hanzala Courage Award oleh Kota Basaksehir di Istanbul karena menentang tentara Israel yang baru saja menangkap saudara laki-lakinya.

Pada saat itu, Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan (sekarang presiden) dan istrinya telah bertemu dengan gadis Palestina tersebut untuk menyampaikan kekaguman mereka atas keberaniannya.

Ayah Ahed, ibu dan saudara laki-laki semuanya telah berulang kali ditangkap oleh pihak berwenang karena penentangan keras mereka terhadap pendudukan Israel selama beberapa dekade di tanah Palestina.

Avigdor Lieberman, menteri pertahanan garis keras Israel, mengatakan pada hari Selasa bahwa remaja Palestina tersebut tidak akan menjadi satu-satunya yang menanggung akibat tindakannya.

"Semua orang di sekitarnya - tidak hanya gadis itu, tapi juga sanak keluarganya - tidak akan luput dari apa yang layak mereka dapatkan," kata Lieberman dalam sebuah pertemuan dengan para pemimpin komunitas Yahudi di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza.

Ketegangan meningkat di wilayah Palestina sejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel pada 6 Desember, yang memicu protes dan kecaman di seluruh dunia Arab dan Muslim.

Sejak saat itu, 11 orang Palestina telah menjadi martir - dan lebih dari 3.000 orang terluka - dalam bentrokan dengan pasukan keamanan Israel di Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Jalur Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Menurut tokoh resmi Palestina, lebih dari 6.400 warga Palestina - termasuk sejumlah anak - saat ini mendekam di penjara Israel. (st/aa)


latestnews

View Full Version