ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Perayaan Tahun Baru di Taksim Square Istanbul telah dilarang, kata pihak berwenang Turki.
Langkah keamanan telah meningkat dua kali lipat tahun ini, media pemerintah mengutip Ismail Kilic, kepala polisi setempat dari distrik Beyoglu di Istanbul, mengatakan, menyusul deretan serangan dan penembakan malam tahun baru yang mematikan di sebuah klub malam elit tahun lalu.
"Langkah-langkah untuk Tahun Baru akan berada pada tingkat tertinggi," kata Kilic seperti dikutip oleh kantor berita pemerintah Anadolu.
Turki telah menderita serangkaian serangan teror yang dikaitkan dengan teroris Komunis Kurdi dan Islamic State (IS), termasuk pembantaian Reina di mana 39 orang terbunuh.
Gambar yang dikeluarkan oleh polisi saat perburuan pelaku diambil dari video, seorang pria bersenjata, Abdulgadir Masharipov, konon mengambil gambar Taksim Square dengan tongkat selfi, sebelum pergi ke klub malam elit tepi pantai untuk melakukan serangan tersebut.
"Kami akan menggandakan tindakan karena penyerang Reina mengubah lokasinya setelah melihat tindakan di Taksim," kata Kilic.
Setelah ditangkap dalam penggerebekan polisi, Masharipov, seorang warga Uzbek, mengaku melakukan penembakan tersebut dan dilaporkan mengatakan bahwa dia diperintahkan untuk mencari target baru oleh pemimpin IS karena Taksim tidak cocok untuk sebuah serangan.
Tersangka mengatakan bahwa dia kemudian naik taksi untuk tur di sepanjang tepi Bosphorus sekitar pukul 7 malam ketika dia melihat klub malam Reina. "Sepertinya tidak ada tindakan pengamanan yang tinggi," katanya.
Kelompok IS bertanggung jawab atas serangan tersebut, pertama kali secara terbuka mengklaim sebuah serangan besar di Turki.
Dari 39 orang yang terbunuh dalam serangan Reina - yang berlangsung hanya 75 menit menjelang tahun 2017 - 27 adalah orang asing, termasuk warga Lebanon, Arab Saudi, Israel, Irak dan Maroko. (st/TNA)