JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Yahya Al-Sinwar, memperingatkan bahwa kesepakatan rekonsiliasi yang dicapai dengan gerakan Fatah "runtuh".
"Saya menyesal mengatakan bahwa mereka yang tidak dapat melihat rekonsiliasi sudah kolaps adalah buta.
Rekonsiliasi itu ambruk dan setiap orang harus turun tangan untuk menyelamatkannya, "katanya dalam sebuah pertemuan dengan pemuda dan aktivis di Gaza.
Dia menambahkan: "Kami telah mengambil langkah besar untuk mencapai rekonsiliasi dan membuat banyak konsesi, namun rekonsiliasi masih berada di tempat yang sama."
"Beberapa menginginkan rekonsiliasi sesuai dengan persyaratan Amerika dan Israel. Ini berarti menyerahkan senjata, kemampuan rudal dan terowongan, "Al-Sinwar menambahkan.
Fatah dan Hamas gagal memenuhi batas waktu yang ditetapkan pada 10 Desember agar pemerintah persatuan Palestina bertanggung jawab penuh atas Jalur Gaza, sesuai dengan kesepakatan rekonsiliasi yang ditandatangani pada 12 Oktober di Kairo, Mesir.
Otoritas Palestina mengambil alih tiga penyeberangan di Jalur Gaza: perbatasan Rafah yang melintasi perbatasan dengan Mesir, persimpangan komersial Karm Abu Salem (Kerem Shalom) dan perbatasan Beit Hanoun (Erez) dengan Israel.
Sinwar mengatakan keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel "memerlukan percepatan upaya rekonsiliasi". (st/MeMo)