DHAKA, BANGLADESH (voa-islam.com) - Bangladesh telah mempersiapkan pemulangan 100.000 pengungsi Muslim Rohingya ke Myanmar berdasarkan kesepakatan antara kedua negara.
Obaidul Quader, menteri jalan, transportasi dan jembatan Banglades, mengatakan kepada wartawan pada hari Jum'at (29/12/2017) bahwa kelompok pertama Rohingya akan dikirim kembali ke Myanmar pada tanggal 23 Januari.
Sang menteri membuat pengumuman tersebut setelah membagikan bantuan di antara orang-orang Rohingya yang kehilangan tempat tinggal di Cox's Bazar.
Kedua pemerintah tersebut menandatangani sebuah kesepakatan pada bulan November yang memungkinkan dilakukannya repatriasi dari tanggal 23 Januari.
"Berdasarkan keputusan kelompok kerja gabungan, daftar pertama 100.000 Rohingya akan dikirim ke pemerintah Myanmar hari ini untuk pengembalian mereka secara aman dan terhormat," kata wakil pemimpin Liga Awami yang berkuasa.
Lebih dari 655.000 Rohingya dari negara bagian Rakhine di Myanmar telah mencari perlindungan di Bangladesh sejak sebuah tindakan keras militer dimulai pada akhir Agustus.
Menteri tersebut mengatakan bahwa total 1.200.000 pengungsi Rohingya, termasuk orang-orang yang telah memasuki tahun-tahun sebelumnya, akan segera kembali ke Myanmar.
"Pemerintah segera mengirim kembali Rohingya," katanya. "Kelompok kerja bersama juga bekerja untuk pemulangan dengan bantuan berbagai komunitas internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa."
"Pertemuan berikutnya dari kelompok kerja, yang akan diadakan di Myanmar, akan memutuskan bagaimana proses pemulangan dimulai," kata Quader menambahkan.
Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine di negara mayoritas Budha Myanmar, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, mungkin telah menjadi sasaran genosida.
Selama tiga bulan terakhir, pasukan pemerintah Myanmar telah terlibat dalam kampanye intimidasi brutal terhadap Rohingya di Rakhine.
Hanya pada bulan pertama saja, tindakan keras, yang disebut oleh PBB dan kelompok hak asasi manusia terkemuka sebagai "sebuah kampanye pembersihan etnis," membunuh sekitar 6.700 Muslim Muslim Rohingya, termasuk lebih dari 700 anak-anak, menurut Doctors Without Borders. (st/ptv)