View Full Version
Senin, 08 Jan 2018

Mohammed Bin Salman Gunakan 'Pasukan Elit' untuk Tangkap Pangeran Saingan

RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (dikenal sebagai MbS) menggunakan pasukan elit Garda Kerajaan untuk menekan perbedaan pendapat dalam keluarga kerajaan, menurut laporan media Saudi dan dikutip The New Arab hari Senin (8/1/2018).

Pada hari Kamis, 11 pangeran ditangkap menyusul sebuah aksi di luar sebuah istana di Riyadh menentang keputusan pemerintah untuk menghentikan pembayaran tagihan air dan listrik para bangsawan.

Situs berita Saudi Sabq dan al-Marsad mengatakan penangkapan yang sensitif dan jarang terhadap para bangsawan dilakukan oleh brigade al-Saif al-Ajrab dari Garda Kerajaan atas perintah Raja Salman bin Abdulaziz, yang telah membentuk pasukan tersebut saat mengambil alih takhta pada tahun 2015.

Brigade tersebut dilaporkan langsung bertanggungjawab pada putra Salman, Mohammed, penguasa de facto Arab Saudi.

Brigade tersebut terdiri dari lebih dari 5.000 personil dengan berbagai jajaran yang telah mengambil bagian dalam kursus militer tingkat lanjut, Sabq melaporkan.

Pasukan tersebut dinamai sesuai dengan pedang terkenal milik pendiri negara Saudi kedua, Turki Bin Abdullah Bin Mohammad al-Saud. Nama itu kira-kira diterjemahkan sebagai "pedang yang berkarat oleh darah orang terbunuh".

Ada beberapa spekulasi bahwa kekuatan yang sangat terlatih itu digunakan sebagai 'tentara pribadi MbS' untuk melakukan misi sensitif seperti menahan anggota keluarga kerajaan dan pengusaha kuat di kerajaan tersebut.

MbS, yang telah memerintahkan pembersihan ratusan anggota kerajaan dan pengusaha saingan di bawah tuduhan korupsi, dilaporkan tidak mempercayai lembaga penegakan hukum lainnya yang mungkin didominasi oleh pesaingnya di keluarga kerajaan.

Pada November tahun lalu, laporan menyebutkan MbS telah menggunakan pasukan keamanan swasta, termasuk mantan tentara bayaran Blackwater, untuk menahan mantan pangeran mahkota Nayef bin Salman dan kemudian pangeran dan pebisnis lainnya, termasuk sepupunya Pangeran Mutaib bin Abdullah, mantan kepala Garda Nasional; Pangeran al-Waleed bin Talal; dan Perdana Menteri Libanon Saad Hariri. (st/TNW) 


latestnews

View Full Version