ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Seorang tersangka telah ditahan di ibukota Ankara pada hari Jum'at (12/1/2018) sebagai bagian dari penyelidikan terhadap pembunuhan mantan duta besar Rusia untuk Turki, menurut seorang sumber keamanan.
Duta Besar Andrey Karlov tewas setelah ditembak berkali-kali di sebuah pameran seni di Ankara pada 19 Desember 2016. Dia sedang menyampaikan pidato saat penyerang, seorang polisi Turki berusia 22 tahun Mevlut Mert Altintas, melepaskan tembakan.
Pada hari Jum'at, seorang mantan Otoritas Teknologi Informasi dan Komunikasi, H. K., ditangkap, seorang petugas keamanan, yang meminta tidak disebutkan namanya karena pembatasan untuk berbicara dengan media, mengatakan.
Sebuah pengadilan di Ankara kemudian mengembalikan tersangka tersebut dalam tahanan dengan tuduhan "asosiasi dalam merencanakan pembunuhan berencana", sumber tersebut menambahkan.
Sebelumnya, enam orang ditangkap, termasuk tiga petugas polisi, Guru Media Broadcast Group Chairman Hayreddin Aydinbas dan penyelenggara pameran, Mustafa Timur Ozkan.
Hubungan Turki-Rusia diuji setelah pembunuhan Karlov. Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan penembakan tersebut sebagai "provokasi" yang dirancang untuk melemahkan hubungan bilateral.
Putin Desember lalu menandatangani sebuah perintah eksekutif yang memberi penghargaan kepada Karlov gelar Hero of the Russian Federation. (st/aa)