View Full Version
Senin, 15 Jan 2018

Miliader Al-Waleed Bin Talal Negosiasikan Pembayaran 'Tebusan' dengan Otoritas Saudi

RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Milyarder Arab Saudi Pangeran Alwaleed bin Talal, yang ditahan selama lebih dari dua bulan dalam sebuah tindakan pembersihan anti-korupsi, sedang menegosiasikan kemungkinan penyelesaian dengan pihak berwenang namun sejauh ini belum menyetujui persyaratan, kata seorang pejabat senior Saudi.

Pangeran Alwaleed, yang kekayaan bersihnya diperkirakan oleh majalah Forbes dengan nilai $ 17 miliar (-+Rp 228 trilyun) adalah ketua dan pemilik perusahaan investasi internasional Kingdom Holding, dan salah satu pengusaha paling terkemuka di negara itu.

"Dia menawarkan angka tertentu tapi tidak memenuhi angka yang diminta darinya, dan sampai hari ini jaksa agung belum menyetujuinya," kata pejabat tersebut tanpa menyebut nama di bawah peraturan pengarahan pemerintah sebagaimana dilansir Middle East Monitor hari Ahad (14/1/2018).

Seorang sumber kedua yang mengetahui kasus Pangeran Alwaleed mengatakan kepada Reuters pada hari Sabtu bahwa dia telah menawarkan untuk memberikan "sumbangan" kepada pemerintah Saudi, yang akan menghindari pengakuan kesalahan, dan melakukannya dengan aset yang dia pilih sendiri.

Namun pemerintah menolak persyaratan tersebut, kata sumber itu.

Sejak awal November Pangeran Alwaleed telah ditahan, dengan puluhan anggota elit politik dan bisnis Arab Saudi lainnya ditahan dalam tindakan keras tersebut, di hotel mewah Ritz Carlton di Riyadh saat pihak berwenang berusaha mencapai kesepakatan pembayaran dengan para tahanan.

Pejabat Saudi mengatakan bahwa mereka bertujuan untuk mengambil kembali sejumlah $ 100 miliar dana yang menjadi hak negara.

Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang melancarkan tindakan keras tersebut, telah mengindikasikan bahwa dia ingin menutup kasus yang ada dengan cepat dan mengharapkan sebagian besar tersangka untuk memutuskan sebuah kesepakatan.

Tuduhan terhadap Pangeran Alwaleed termasuk pencucian uang, penyuapan dan pemerasan pejabat, seorang pejabat Saudi mengatakan kepada Reuters segera setelah penahanannya. Baik dia maupun perusahaannya tidak berkomentar secara terbuka atas tuduhan tersebut.

Kingdom Holding, yang mengatakan bahwa pihaknya terus beroperasi secara normal, tidak menanggapi permintaan komentar saat ditanya mengenai perundingan penyelesaian apapun.

Raksasa konstruksi Saudi Binladin Group (SBG) mengatakan pada hari Sabtu bahwa beberapa pemegang sahamnya mungkin mengalihkan sebagian kepemilikan mereka ke negara sebagai bagian, dalam penyelesaian dengan pihak berwenang.

Kepala SBG, Bakr Bin Laden dan beberapa anggota keluarga ditahan dalam tindakan keras tersebut.

Pada akhir November, Pangeran Arab Saudi Mutaeb bin Abdullah, yang pernah dipandang sebagai pesaing utama takhta, dibebaskan setelah mencapai penyelesaian dengan pihak berwenang setelah membayar lebih dari $ 1 miliar, menurut seorang pejabat Saudi. (st/MeMo)


latestnews

View Full Version