MANILA, FILIPINA (voa-islam.com) - Militer Filipina pada hari Kamis (18/1/2018) memperingatkan adanya masuknya jihadis asing ke Mindanao, pulau terbesar kedua di negara ini, dengan menyamar sebagai donor, turis, dan pedagang, hanya untuk beberapa nama saja.
Sebelumnya, unit intelijen militer Angkatan Bersenjata Filipina melaporkan bahwa hampir 50 jihadis asing beroperasi dan melakukan perekrutan di wilayah selatan.
"Kami akan menganggap ini sangat serius," Letnan Jenderal Carlito Galvez Jr., kepala Komando Mindanao Barat, mengatakan kepada wartawan setempat dalam sebuah konferensi pers di pusat media WestMinCom pada hari Kamis (18/1/2018).
Galvez mengatakan bahwa mereka sekarang melakukan operasi tempur dan intelijen besar-besaran di berbagai kota dan provinsi seperti Semenanjung Zamboanga, Basilan, Sulu, Tawi-Tawi, Lanao, dan Maguindanao.
"Kami melacak orang-orang ini ... Kami sekarang berada di jalur yang benar sehingga segera kami dapat menemukan teroris asing ini yang terkait dengan Daesh atau ISIS," tambahnya. Menurut Galvez, jihadis asing tersebut kebanyakan orang Malaysia dan Indonesia tapi terkadang berasal dari negara-negara Timur Tengah.
Pada hari Selasa, Presiden Rodrigo Duterte memperingatkan tentang ancaman serangan yang akan segera terjadi di negara tersebut, dengan mengatakan bahwa jihadis dapat menyerang bandara, pelabuhan dan tempat umum lainnya.
Duterte, yang menyerukan sebuah pertemuan darurat di Manila dengan pejabat terkait untuk menangani tantangan keamanan terbaru, mengatakan bahwa ancaman serangan tersebut sangat cepat terjadi.
Dengan meminta kewaspadaan publik yang intensif, presiden juga telah memerintahkan militer dan polisi untuk tidak memberikan seperempatnya kepada para jihadis yang merencanakan melawan negara tersebut. (st/aa)