MOSKOW, RUSIA (voa-islam.com) - Angkatan Udara Rusia kehilangan lebih dari 30 jet dan helikopter tempur di Suriah selama 27 bulan sejak negara Komunis itu turun tangan pada tanggal 30 September 2015 untuk menyelamatkan rezim Assad dari kejatuhan, kantor berita Zaman Al-Wasl melaporkan hari Kamis (25/1/2018).
Pesawat tersebut jatuh karena kesalahan teknis atau jatuh akibat tembakan musuh.
Yang lainnya hancur di lapangan bandara akibat kelalaian petugas seperti yang terjadi di Bandara Tifour sementara pesawat lainnya dihancurkan oleh pemboman di Bandara Hemiemem pada Malam Tahun Baru.
Rusia telah melakukan intervensi di Suriah dengan dalih memerangi terorisme.
Laporan media dan hak asasi manusia mengkonfirmasi bahwa sebagian besar korbannya adalah warga sipil. Sebagian besar wilayah yang ditargetkan tidak termasuk Islamic State (IS) atau Jabhat Al-Nusrah.
Menurut sebuah laporan oleh Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah, pesawat Rusia membunuh lebih dari 5233 warga sipil, termasuk 1.417 anak-anak dan 886 wanita, dalam sebuah statistik yang mencakup dua tahun intervensi yang menyelamatkan rezim Assad dari kekalahan melawan mujahidin dan membantunya merebut kembali banyak kota yang sebelumnya berada di luar kendalinya.
Jaringan tersebut mengatakan dalam sebuah laporan mengenai kemungkinan intervensi Rusia selama dua tahun, "karena intervensinya, pasukan Rusia telah melakukan ratusan serangan yang tidak beralasan, yang mengakibatkan kerugian manusia dan material yang parah, sebagian besar terkonsentrasi di wilayah yang dikendalikan oleh faksi-faksi oposisi sebanyak sekitar 85 persen. "
Jaringan tersebut menambahkan, "jumlah serangan terendah berada di wilayah yang berada di bawah kendali Islamic State sekitar 15%, dan bahkan di wilayah yang dikendalikan oleh organisasi tersebut. Puluhan insiden pemboman didokumentasikan menargetkan situs-situs sipil dan melakukan pembantaian terhadap penduduk daerah itu. "
Menurut statistik yang dikumpulkan oleh Zaman al-Wasl, Angkatan Udara Rusia di Suriah sejak intervensi militer langsung di Suriah sampai tanggal 31/12/2017, melakukan lebih dari 120 ribu serangan mendadak terutama dari pangkalan Hemeimem di Jableh di pantai Syria , selain bandara Shuyarat, Tifour dan Tadmour.
Serangan tersebut juga dilakukan dari beberapa bandara Rusia dimana pesawat bomber strategis diluncurkan.
Selain itu, serangan tersebut dilakukan dari bandara Hamdan di Iran yang Teheran juga menjadi tempat untuk jet pembom Rusia selain kapal induk Rusia Kuznetsov.
Lebih dari 90 persen pilot di Angkatan Udara Rusia berpartisipasi dalam serangan udara Rusia di Suriah dengan sejumlah besar pesawat terbang. Dengan pilot dan pesawat terbang berubah dari waktu ke waktu. (St/zw)