AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Amerika Serikat pada hari Rabu (31/1/2018) mencatatkan kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, dalam daftar terorisme.
Menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Pengawasan Aset Departemen Keuangan AS (Department of Asset Control - OFAC), yang dipublikasikan di situs resminya hari Rabu, Amerika Serikat "menambahkan Haniyeh ke dalam daftar teroris global".
Keputusan tersebut juga termasuk Harakat Al-Sabirin Palestina dan Harakat Hazm dan Liwa Al-Thawra di Mesir.
Sementara itu, Sekretaris Negara AS Rex Tillerson membenarkan dimasukkannya Haniyeh dan tiga gerakan lain sebagai "gerakan dan figur teroris fundamental" yang mengancam stabilitas di Timur Tengah, merusak proses perdamaian dan menyerang sekutu AS di Mesir dan Israel.
Dia mengatakan bahwa tindakan yang diambil terhadap pimpinan Hamas dan tiga gerakan Palestina dan Mesir itu bertujuan untuk mencabut sumber daya yang mereka butuhkan untuk merencanakan dan meluncurkan serangan.
Hamas telah masuk dalam daftar terorisme Amerika Serikat sejak 1997 dan terdaftar kembali pada 2001 sebagai organisasi teroris.
Gerakan tersebut kemarin mengecam keputusan AS menyebutnya sebagai "konyol".
Ini adalah usaha yang gagal untuk menekan perlawanan bersenjata Palestina, juru bicara Hamas di Gaza, Hazem Qassem, mengatakan dalam sebuah pernyataan email ke situs berita China Xinhua.
"Ini tidak akan pernah mematahkan tekad kami untuk terus bertahan dan bertahan sampai menyingkirkan pendudukan Israel," kata Qassem. (st?MeMo)