BAGHDAD, IRAK (voa-islam.com) - Layanan keamanan Irak pada hari Ahad (4/2/2018) menerbitkan daftar 60 nama orang yang dicari karena dicurigai menjadi anggota kelompok Islamic State (IS), Al-Qaidah atau Partai Baath dari mantan diktator Saddam Hussein.
Daftar tersebut mencakup nama putri Saddam Raghad Hussein, yang tinggal di Yordania, menurut AFP.
Ini juga menampilkan 28 tersangka pejuang IS, 12 dari Al-Qaidah dan 20 Baathists, memberikan rincian dugaan peran yang mereka mainkan di organisasi mereka, dugaan kejahatan mereka dan dalam kebanyakan kasus, foto.
Kesemuanya orang Irak kecuali Maan Bashour, seorang pria Libanon yang dituduh merekrut sesama warga negaranya untuk berperang di Irak.
"Ini adalah cerita lama yang berawal dari invasi Amerika ke Irak saat kami menjadi pendukung perlawanan Irak," kata Bashour kepada AFP. "Ya, kami melakukan aktivitas melawan pendudukan Amerika."
Nama pemimpin IS Abu Bakr al-Baghdadi tidak ada dalam daftar.
Pejabat Irak tidak mengklarifikasi alasan mengapa.
"Ini adalah teroris yang paling dicari oleh otoritas kehakiman dan dinas keamanan," kata pejabat tersebut. "Ini pertama kalinya kami menerbitkan nama-nama ini yang sampai sekarang rahasia."
Pejuang IS daftar dokumen dituduh melakukan pertempuran di kota kedua Irak Mosul dan provinsi sekitarnya di Ninawa, dan juga di provinsi Kirkuk, Diyala dan Anbar.
IS merebut sepertiga wilayah Irak dalam sebuah pemberontakan pada tahun 2014, sebelum dipukul mundur oleh pasukan keamanan yang didukung oleh sebuah koalisi pimpinan Amerika Serikat.
Presiden Irak Haider al-Abadi mengumumkan pada November 'akhir perang melawan IS' di Irak.
Pejuang IS dalam daftar dituduh melakukan pembunuhan, pemboman, serangan terhadap pasukan keamanan, dan pendanaan dan pengangkutan senjata, menurut AFP, yang melihat daftar tersebut pada hari Ahad.
Daftar tersebut mencakup anggota senior kelompok tersebut, di antaranya Fawaz Mohammad Mutlaq, seorang mantan perwira di organisasi paramiliter Fedayeen Saddam yang kemudian menjadi anggota dewan militer IS. (st/TNA)