TEPI BARAT, PALESTINA (voa-islam.com) - Otoritas pendudukan Israel mulai mengerjakan sebuah proyek museum serbaguna baru di dekat dinding barat kompleks Masjid Al-Aqsa pada hari Rabu (14/2/2018), Quds Press telah melaporkan.
Dikenal orang Yahudi sebagai "Tembok Barat (atau Ratapan)" dan Muslim sebagai "Dinding Buraq", museum ini dibangun di Yerusalem Timur dan memiliki status ilegal yang sama dalam hukum internasional karena permukiman Israel tersebar di seluruh kota yang diduduki dan Tepi Barat.
Museum Beit HaLiba yang diawasi pemerintah dikatakan mencakup ruang pemutaran bioskop, perpustakaan bagi wisatawan, pusat informasi pariwisata dan kantor polisi.
Menurut seorang spesialis Palestina di Yerusalem, otoritas pendudukan bekerja untuk mengubah identitas kota suci tersebut. Museum tersebut, Jamal Amro menunjukkan, sedang dibangun di atas reruntuhan sebuah lingkungan Muslim. "Proyek pemukiman baru Israel seperti ini mencoba membuat rute wisata berbeda yang menjamin pengunjung asing tidak melihat situs-situs Islam di Yerusalem," jelasnya. "Wisatawan hanya akan diperlihatkan di sekitar sinagog dan terowongan Yahudi."
Amro mengingatkan banyak proyek permukiman serupa yang otoritas pendudukan bisa mulai di dekat Masjid Al-Aqsa. Dia mencatat bahwa kota Yerusalem yang dikuasai Israel telah mengumumkan 50 proyek pemukiman sejak pengakuan AS atas kota tersebut sebagai ibukota Israel pada bulan Desember.
Juni lalu, pemerintah Israel menyetujui anggaran untuk membangun dan mengembangkan Al-Buraq Plaza. Skema khusus itu mencakup penggalian arkeologi, peningkatan sarana transportasi dan kegiatan budaya bagi pelajar dan tentara Yahudi. (st/MeMo)