AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Seorang pejabat tinggi militer AS mengatakan pada hari Kamis (15/2/2018) bahwa penjara di Teluk Guantanamo "siap" untuk mengambil tahanan baru, namun belum menerima perintah untuk melakukannya.
Presiden Donald Trump bulan lalu menandatangani sebuah perintah eksekutif yang membalikkan perintah pendahulunya Barack Obama yang pada akhirnya tidak menghasilkan tahun 2009 untuk merapikan pusat penjara AS tersebut.
"Kami memiliki 41 tahanan yang berada di sana saat ini. Kami siap menerima lebih banyak lagi jika mereka serahkan kepada kami," Laksamana Kurt Tidd, yang mengawasi Komando Selatan militer yang mencakup Guantanamo, mengatakan kepada anggota parlemen.
"Sampai hari ini kita belum diberi peringatan bahwa tahanan baru akan menuju ke tempat kita, tapi tanggung jawab kita adalah mengintegrasikannya secara efektif."
Pejabat militer AS telah secara terbuka membahas nasib para tahanan anggota Islamic State (IS), terutama pejuang asing, yang dipegang oleh milisi yang didukung AS di Suriah utara.
Guantanamo belum menerima narapidana baru sejak 2008 namun di jalur kampanye, Trump berjanji untuk memenuhi fasilitas tersebut dengan "para pria jahat," dan mengatakan "tidak akan menjadi masalah" jika para tersangka teror AS dikirim ke sana untuk diadili.
Selama pidato kenegaraannya pada bulan Januari, Trump mengatakan bahwa para tawanan IS dalam "banyak kasus" akan berakhir di penjara Guantanamo. (st/DS)