View Full Version
Ahad, 18 Feb 2018

Direktur Intelijen Nasional AS: Islamic State Tetap Sebuah Ancaman

MUNICH, JERMAN (voa-islam.com) - Islamic State (IS) tetap menjadi ancaman meski baru-baru ini mengalami kekalahan di Suriah dan Irak, direktur intelijen nasional AS mengatakan dalam sebuah konferensi keamanan besar yang diadakan di Munich akhir pekan ini.

Dan Coats mengatakan pada sebuah pertemuan para pemimpin dunia, para diplomat dan pejabat pertahanan pada hari Sabtu (17/2/2018) bahwa mengalahkan kelompok ekstremis itu seperti "membunuh seekor gurita".

"Ini lebih dari sekedar organisasi teroris. Ini adalah ideologi dan mungkin teologi, dan kombinasi antara ideologi dan teologi melampaui kekalahan di medan perang," kata Coats.

Dia menambahkan bahwa saat ini belum jelas apakah "kami telah melakukan cukup untuk mencegah ISIS melakukan rekontruksi ulang, atau jika kita hanya jeda sebentar saat mereka melakukan regrouping," dengan menggunakan akronim alternatif untuk kelompok pejuang tersebut.

Coats mengatakan penilaian saat ini adalah "akan tetap menjadi ancaman".

Irak mengumumkan kemenangan melawan IS pada bulan Desember, lebih dari tiga tahun setelah Islamic State merebut sepertiga wilayahnya dan wilayah-wilayah negara tetangga Suriah, yang menyatakan sebuah "kekhilafahan" yang memerintah jutaan orang.

Ketika perang melawan IS hampir berakhir, kelompok itu kehilangan sebagian besar wilayah, wilayah kelompok tersebut sekarang direduksi menjadi sebidang kecil sungai Efrat dan wilayah kecil Suriah dan Irak.

Ada kurang dari 1.000 pejuang IS yang diperkirakan tersisa di Irak dan Suriah, intelijen mengklaim.

Awal pekan ini, Amerika Serikat mendesak sekutunya untuk tetap fokus pada perjuangan mereka melawan Islamic State, menyoroti bahwa serangan militer Turki, operasi Cabang Zaitun di kota Afrin, Suriah utara, telah "berpengaruh" terhadap pertarungan anti-IS. (st/MeMo)


latestnews

View Full Version