MOSKOW, RUSIA (voa-islam.com) - Moskow pada hari Selasa (20/2/2018) mengatakan puluhan warga Rusia terluka setelah serangan drone AS bulan ini di Suriah timur, di tengah meningkatnya laporan korban di antara warga Rusia di negara tersebut.
Koalisi AS pada 7 Februari menyerang sebuah formasi yang menyerang sebuah posisi dari pasukan gabungan Suriah yang terkait PKK di sebelah timur sungai Efrat di Suriah timur, menewaskan sekitar 100 orang dan menghancurkan tank tempur T-72 Rusia.
Banyak warga Rusia dilaporkan mati dalam serangan tersebut, menurut keluarga dan kelompok paramiliter mereka, serta organisasi politik yang menerbitkan informasi tentang korban tersebut.
Kementerian luar negeri Rusia, yang sebelumnya mengklaim hanya lima warga Rusia yang kemungkinan tewas, pada hari Selasa mengeluarkan sebuah pernyataan bahwa "ada juga beberapa lusinan yang terluka" dalam serangan tersebut.
Dikatakan "ada warga Rusia di Suriah yang pergi ke sana dengan berbagai tujuan" dan "tidak sampai ke kementerian luar negeri untuk mengevaluasi legalitas keputusan mereka."
Kementerian tersebut mengatakan telah membantu orang-orang Rusia yang terluka pulang ke rumah di mana mereka "menerima perawatan medis di berbagai institusi medis."
Ini membantah bahwa insiden tersebut melibatkan militer Rusia.
Pemerintah Rusia sedang mengkaji ulang sebuah RUU yang akan membuat perusahaan militer swasta menjadi legal, untuk memperjelas status keruh tentara bayaran yang sekarang terlibat dalam konflik di luar negeri. (st/ds)