AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Amerika Serikat diperkirakan akan membuka kedutaan besarnya untuk Israel di Yerusalem pada bulan Mei, kata pejabat AS pada hari Jum'at (23/2/2018), menurut AP.
Media Israel telah melaporkan langkah resmi ke kota yang diperebutkan tersebut akan berlangsung pada 14 Mei 2018, ulang tahun ke 70 dalam penciptaan negara Israel.
Relokasi kedutaan dari Tel Aviv akan memberi sinyal pengakuan Washington terhadap negara Yahudi dan Yerusalem sebagai ibukotanya.
Presiden Amerika Donald Trump pada bulan Desember mengakhiri kebijakan Amerika selama puluhan tahun dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan menyatakan bahwa dia akan memindahkan kedutaan negara tersebut ke kota yang diperebutkan itu.
Yerusalem adalah isu utama dalam konflik Israel-Palestina dan langkah tersebut telah menyebabkan kemarahan yang meluas di wilayah itu dan mendapat kecaman internasional.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan Amerika Serikat telah mendiskualifikasi dirinya sebagai mediator. "Kami tidak akan lagi menerima perannya dalam proses politik," katanya saat itu.
Kantor Abbas mengatakan bahwa "Yerusalem adalah ibukota abadi negara Palestina, dan tidak dijual untuk emas atau miliaran dolar", dengan pejabat senior lainnya menambahkan bahwa mereka tidak akan "diperas" oleh ancaman pemotongan bantuan Trump.
Baik wilayah Palestina maupun Jalur Gaza telah menyaksikan demonstrasi harian dan warga Palestina bentrok dengan tentara Israel. Sedikitnya 27 warga Palestina telah terbunuh sejak pengumuman Trump pada 6 Desember.
Israel menganggap Yerusalem sebagai ibukota "tak terbagi", sebuah posisi yang hampir seluruh dunia menolak mengatakan bahwa statusnya harus ditentukan dalam perundingan damai dengan Palestina.
Di bawah hukum internasional, Yerusalem Timur dianggap sebagai wilayah Palestina yang diduduki. (st/TNA)